Termotivasi Mahasiswi Tewas Ditembak Tentara Israel
Senin, 28 Januari 2013 – 09:13 WIB

CUM LAUDE: Nedal Jabari saat presentasi di depan tim penguji doktor ITS Sabtu (26/1).FOTO: FRIZAL/JAWA POS
Nedal mengaku, sejauh ini tak ada hambatan berarti dalam perkuliahan jarak jauhnya di ITS. Hambatan justru terjadi saat dia berada di kampung halaman, Hebron. Pasalnya, komunikasi Indonesia-Palestina sering terputus. Line internet di sana juga kerap macet atau diblokir.
Meninggalkan istri dan empat anak di kota yang sedang dikepung desing peluru tentu tidak mudah. Secara psikologis, Nedal pasti selalu waswas. Namun, itu harus dilakukannya untuk memperoleh pendidikan yang lebih tinggi.
Di sisi lain, dia kerap mendengar kabar bahwa di kampung kelahirannya beberapa kali terjadi baku tembak. "Banyak kawan saya yang dipenjara tanpa alasan yang jelas. Misalnya, kebetulan mereka melintas di suatu lokasi dan ada insiden di sana. Mereka ikut-ikutan ditangkap," kata dia.
Kondisi keamanan di Palestina juga masih tidak menentu. Sejumlah mahasiswa di kampus tempat dia bekerja, Palestine Technical College-Aroub (PTCA), juga menjadi korban baku tembak. Tidak sedikit yang terluka parah. "Salah satu mahasiswi saya beberapa hari lalu meninggal setelah ditembak militer Israel," ujarnya.
Sidang terbuka program doktor Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Sabtu (26/1) lalu menghadirkan warga Palestina
BERITA TERKAIT
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri