Ternyata, Anshori yang Dibekuk Densus 88 Itu...
Versi mantan instruktur perakit bom tersebut, dulu Zainal Anshori bersama kawan-kawannya menjadi simpatisan FPI di wilayah tersebut.
Beberapa tahun kemudian, Zainal Anshori berganti haluan.
‘’Setahu saya, dia mengikuti kelompok ustad Maman Abdurahman, napi yang menghuni di Nusa Kambangan dan berasal dari Sumedang. Dia bersama kelompoknya ini mengetahui adanya terorisme dari Abdurahman,’’ ujarnya.
Menurut dia, sebelum tertangkap Densus 88, ustad Abdurahman dulu sering ceramah ke berbagai tempat.
Termasuk, ceramah di wilayah Paciran. Hingga akhirnya, banyak simpatisan kepada Zainal.
‘’Tahun lalu, Lamongan digegerkan bom bunuh diri Zainal Arifin di Poso dan penembakan polisi di Tulungagung yang dilakukan oleh Dayat. Itu adalah kelompok-kelompok Paciran yang di bawah Zainal Anshori,’’ tuturnya. Dia menduga penangkapan tersebut rentetan penangkapan dari baku tembak di Cilegon, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Hal ini juga dibenarkan oleh Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul.
Menurut Martinus, dua terduga teroris yang ditangkap oleh Densus 88 di Lamongan yakni Zainal Anshori dan Zainal Hasan merupakan orang yang ditunjuk oleh Oman Abdurahman alias ustad Maman Abdurahman sebagai pimpinan Jamaah Anshorut Daullah (JAD) untuk membeli senjata di Filipina.
Tiga terduga teroris ditangkap Densus 88 Mabes Polri di dua lokasi di Kecamatan Paciran, Lamongan, Jatim, kemarin (7/4).
- Datangi Indekos, Densus 88 Antiteror Lakukan Tindakan, Apa yang Didapat?
- Tangkap 3 Terduga Teroris di Sukoharjo, Densus 88 Sita Sajam di Rumah SQ
- Lanjutkan Safari, Kaesang Serap Aspirasi Petani Hutan di Lamongan
- Densus 88 Bubarkan Jamaah Islamiyah, Ormas yang Pernah Ledakkan HKBP Hangtuah Pekanbaru
- Irjen Eddy Hartono Jadi Kepala BNPT, Sahroni Minta Lanjutkan Pencapaian Zero Terrorist Attack
- Densus 88 Tangkap 2 Terduga Teroris Jaringan JAD di Bima