Ternyata Banyak Mercy dan BMW Berseliweran di Ibu Kota Korea Utara

Selama tiga malam saya tinggal di Hotel Yanggakdo. Hotel bintang lima yang dilengkapi dengan kasino. Namun, interiornya sudah sedikit usang seperti Hotel Ambarrukmo Jogjakarta sebelum dipugar.
Pyongyang adalah kota monumen. Hampir di setiap sudut kota dibangun monumen. Juga, tiap monumen punya sejarah masing-masing. Mulai Party Founding Memorial Tower, Arch of Triumph, Juche Tower, hingga Monumen Reunifikasi.
Arch of Triumph, misalnya, dibangun pada1982 untuk menghormati dan memuliakan peran Presiden Kim Il-sung dalam perang melawan Jepang pada 1925–1945. ”Bangunannya memang mengadopsi Arc de Triomphe di Paris,” kata Junsapaan Ryu Hyonjun.
Patung dan gambar Kim Il-sung dan Kim Jong-il (presiden pertama dan kedua) bertebaran di berbagai tempat strategis di Pyongyang. Kakek dan ayah presiden Korut sekarang, Kim Jong-un, itu memang begitu dihargai serta dihormati di Korut.
Soal kebersihan, kita harus mengakui bahwa Pyongyang sangat bersih. Nyaris tidak ada sampah di sepanjang jalan maupun jalur pedestrian. Begitu juga Sungai Taedong yang membelah Kota Pyongyang. Rapi dan bersih.
Kebersihan, menurut Sekretaris I KBRI di Pyongyang Bambang Purwanto, murni terwujud karena kesadaran warga. Tidak ada sanksi tertentu bagi warga yang membuang sampah sembarangan.
”Mereka hanya berpikir bahwa bersih itu sehat. Kalau kotor, akan menimbulkan penyakit. Dan kalau sakit, sulit cari obatnya,” kata Bambang.
Masyarakat Pyongyang juga sangat welcome terhadap turis. Mereka juga tidak malu-malu lagi difoto. Diajak berfoto pun mau. Anak-anak juga ceria, melambaikan tangan saat bus-bus pariwisata melintas. Mereka juga tidak tegang dengan situasi politik internasional terkait dengan tuduhan uji coba nuklir.
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu