Ternyata, Di Tempat Inilah Sang Jenderal Menyusun Strategi Perang Melawan Jepang

Air Kaca berbentuk cerukan seluas 80 meter. Mata air ini berupa kolam yang dilindungi dinding batu alami. Dinding batu ini berbentuk melengkung sedemikian rupa hingga Air Kaca tampak terletak di dalam sebuah gua.
Untuk mencapai kolam, perlu menuruni beberapa anak tangga beton yang dibangun Pemerintah Kabupaten setempat. Meski tampak dangkal, kedalaman Air Kaca sesungguhnya mencapai 6 meter. Sebuah bak penampung dari semen peninggalan perang masih ada di situ.
Yang telah hilang adalah kamar mandi berdinding kaca yang dilengkapi shower dan water heater, juga buatan Pasukan Sekutu.
”Pada masa pendudukan Sekutu di Morotai, Air Kaca memegang peran penting sebagai sumber pemenuhan air bersih para prajurit,” ungkap Syukur Kuseke, penjaga Air Kaca sekaligus pemilik lahan di lokasi situs.
Ya, pada 1942, kala Sekutu masuk ke Morotai, 60 ribu pasukan gabungan Australia, Amerika Serikat, dan Prancis ini menggantungkan keperluan air bersihnya dari Air Kaca. Para prajurit ini mendiami lahan seluas 2 hektar di wilayah Totodoku.
Kala itu, daerah ini diketahui memiliki stok air bersih yang terbatas. ”Jadi untuk mandi, masak, dan semua keperluan yang membutuhkan air bersih, prajurit mengambilnya dari Air Kaca,” kata Syukur seperti dilansir Malut Post (Grup JPNN), Selasa (9/2).
Bahkan pimpinan mereka, Jenderal Douglas MacArthur, pun diketahui kerap menghabiskan waktunya di Air Kaca. MacArthur yang memilih bermukim di Pulau Zum Zum, 5 kilometer di depan Daruba, sering menumpangi speedboat untuk mendatangi Air Kaca.
Selain mandi, sang jenderal menjadikan kolam berair dingin ini sebagai tempat perenungannya.
Air Kaca merupakan sebuah ceruk mata air alami di Lingkungan Joubela Desa Totodoku, Kabupaten Pulau Morotai. Pada masa Perang Dunia II, mata
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu