Ternyata Gembong Teroris yang Ditembak Mati Mantan Kopassus
jpnn.com - JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengakui bahwa terduga teroris Sabar Subagio alias Daeng Koro yang ditembak mati oleh Densus 88 di Poso Jumat (3/4) pernah menjadi anggota TNI. Bahkan dia pernah bertugas di komando pasukan elite TNI AD. Tepatnya, pada 1982, Daeng Koro berdinas di Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopashanda) yang saat ini berganti nama menjadi Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
"Dia desersi dari Kopassus. Mantan katanya begitu," ujar Moeldoko di kantor kepresidenan, Jakarta, Senin (6/4).
Dengan berbekal pengalaman tersebut, Moeldoko meyakini Daeng Koro yang tewas di tangan Densus 88 Antiteror itu memiliki kemampuan militer tentara. Pangkat terakhirnya adalah kopral dua sebelum dipecat karena dugaan kasus asusila.
Moeldoko mengaku pihaknya tidak bisa menyalahkan Daeng Koro mengikuti kegiatan radikalisme setelah keluar dari jajaran TNI.
"Walau udah kami pecat, kami tetap memburunya. Banyak juga orang yang sempat lepas masuk tentara karena psikotes. Kami kan enggak bisa melihat bahwa mereka itu dulunya mantan bajingan atau sikap bajingannya memang ada kan," tegas Moeldoko.
Sementara itu terkait penangkapan kelompok teroris lainnya di Poso, Moeldoko menyatakan TNI masih tetap membantu Densus 88 Antiteror. Dengan kehadiran TNI, kata dia, kelompok teroris akan makin merasa tertekan.
"TNI datang ke sana sudah pasti secara psikologis kelompok Santoso ini enggak nyaman," imbuhnya. Berbagai operasi penangkapan ini sudah dilaporkan Moeldoko dan Plt Kapolri Komjen Badrodin Haiti pada Presiden Joko Widodo.
Atas laporan itu presiden meminta tak ada lagi celah tempat bagi teroris di Indonesia. Oleh karena itu, sambungnya, presiden meminta kelompok teroris yang tersisa harus segera ditangkap. (flo/jpnn)
JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengakui bahwa terduga teroris Sabar Subagio alias Daeng Koro yang ditembak mati oleh Densus 88 di Poso
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Melly Goeslaw: Revisi UU Hak Cipta Solusi Hadapi Kemajuan Platform Digital
- Menhut Raja Juli Antoni Gandeng PGI, Kolaborasi Kelola dan Jaga Hutan Indonesia
- Penebangan Pohon di Menteng Diduga Tanpa Izin Dinas Pertamanan
- Tanoto Foundation & Bappenas Berkolaborasi Meningkatkan Kompetensi Pegawai Pemda
- Bea Cukai & Polda Sumut Temukan 30 Kg Sabu-sabu di Sampan Nelayan, Begini Kronologinya
- Mantan Menkominfo Budi Arie Adukan Tempo ke Dewan Pers