Ternyata, Ini Biang Kerok Ambrolnya Harga Bitcoin Cs, Masih Bisa Berlanjut?

jpnn.com, JAKARTA - Analis dan praktisi hukum di Frans & Setiawan Law Office, Hendra Setiawan Boen mengungkapkan penyebab ambrolnya harga kripto.
Menurutnya, harga Bitcoin dan Etherum yang terjadi dalam seminggu terakhir dinilai karena gerakan menjual kripto di seluruh dunia.
"Tekanan ekonomi dan kekhawatiran atas inflasi," ujar Hendra seperti dikutip dari Antara, Minggu (15/5).
Menurut dia, salah satu pemicunya adalah perang Rusia-Ukraina yang mengakibatkan terganggunya pergerakan ekonomi di Eropa.
"Kenaikan faktor suku bunga pinjaman mengakibatkan inflasi yang cukup tinggi dan akan terus naik," ungkapnya.
Oleh karena itu, para investor cenderung menjual aset yang berisiko, misalnya tidak memiliki fundamental atau underlying yang pasti, dalam hal ini mata kripto.
Dalam seminggu terakhir, Bitcoin dan Etherum mengalami tren penurunan lebih dari 20 persen. Namun, ada juga uang kripto Terra Luna yang turun hingga 90 persen.
“Selama perang antara Rusia dan Ukraina masih berlangsung kemungkinan kripto akan terus turun karena kinerja stablecoin Terra USD juga terus memburuk. Selain itu, pasar kripto juga menunjukkan arah bubble karena memang overvalue. Koreksi terhadap harga akan terjadi cepat atau lambat,” kata Hendra.
Analis dan praktisi hukum di Frans & Setiawan Law Office, Hendra Setiawan Boen mengungkapkan penyebab ambrolnya harga kripto.
- Pemerintah Prediksi Nilai Transaksi Ritel di 2025 ini Bakal Turun 8 Persen
- Resah Lihat Kondisi Ekonomi, Mahasiswa UKI Bagikan Beras untuk Membantu Warga
- PNM Wujudkan Dukungan untuk Pendidikan Berkualitas lewat Ruang Pintar
- Kemenko PM Uji Publik Standar Pendampingan Usaha lewat Pilar Berdaya Bersama
- Bulog Siap Dukung Koperasi Merah Putih untuk Memperkuat Ketahanan Pangan
- Lampaui Amazon dan Google, Bitcoin Kini Jadi Aset Kelima Terbesar di Dunia