Ternyata Ini Penyebab Harga Minyak Goreng Jadi Mahal
Indeks Bulanan Rumah Tangga (Indeks BuRT) CIPS menunjukkan, pada Maret, harga minyak goreng di Jakarta naik 32,18 persen menjadi Rp 18.505 per liter dari Rp 14 ribu per liter pada Februari 2022.
Terdapat peningkatan sebesar 39,69 persen dari Rp 13.247 per liter dibandingkan dengan bulan yang sama di tahun lalu.
Felippa menjelaskan tingginya harga tersebut disebabkan oleh kekurangan pasokan di tengah meningkatnya permintaan di banyak bagian dunia.
"Invasi Rusia ke Ukraina semakin menambah ketidakpastian kondisi minyak dan perekonomian dunia secara umum," katanya.
Selain itu, kelangkaan pasokan di dalam negeri disebabkan oleh penurunan produktivitas perkebunan sawit milik BUMN.
Swasta dan petani kecil di kedua negara produsen utama minyak sawit dunia, yaitu Indonesia dan Malaysia, yang setidaknya menyumbankan 85 persen dari pasokan global. (mcr28/jpnn)
Meningkatnya permintaan global akan bahan bakar nabati atau biofuel berbasis minyak sawit sangat memengaruhi produksi minyak goreng.
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Wenti Ayu Apsari
- Prabowo Bakal Suntik Mati Operasional PLTU dalam 15 Tahun
- Perkebunan Nusantara & Rumah Sawit Indonesia Berkolaborasi Wujudkan Astacita
- Kelapa Sawit untuk Pembangunan Berkelanjutan
- Harga Pangan Hari Ini, Bawang Merah Mulai Merangkak Naik
- Waspada, Minyak Goreng Palsu Beredar di Pasar Kota Bandung
- Menko Airlangga Dorong Industri Kelapa Sawit yang Berkelanjutan, Efisien & Kompetitif