Ternyata Ini Penyebab Minyak Goreng Satu Harga Tak Terlihat di Ritel Modern
jpnn.com, JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengungkap penyebab minyak goreng subsidi seharga Rp 14 ribu per liter di ritel menipis.
Ketua Umum Apindo Roy N. Mandey mengatakan ketersediaan terbatas minyak goreng di sebagian gerai ritel dipicu kendala pasokan.
"Banyak gerai yang belum memperoleh kembali pasokan dari distributor sejak akhir pekan lalu," ujar Roy saat dikonfirmasi JPNN.com, Selasa (25/1).
Berdasarkan pantauan JPNN.com minyak goreng di gerai Alfamart dan Indomart di Jakarta Selatan stoknya telah habis.
Roy memperkirakan persediaan minyak goreng yang ada di gudang toko ritel modern saat ini hanya tersisa sekitar 10-15 persen.
"Kondisi ritel tergantung pasokan. Jadi, kalau ada pasokan akan jalan dan kalau tidak ada, tentu stok tidak tersedia," ungkapnya.
Di sisi lain, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan menyebut saat ini pemerintah sedang mengenjot produksi minyak goreng 250 juta liter per bulan.
Namun, menurut Oke realisasinya baru 50 persen sehingga produksi minyak goreng kemasan hanya 125 juta per bulan.
Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengungkapkan penyebab minyak goreng subsidi seharga Rp 14 ribu per liter di ritel menipis.
- Kisah Sukses Nasabah PNM Mekaar, Ekspor Olahan Sisik Ikan ke Berbagai Benua
- ICEBM Untar 2024 jadi Sarana Percepatan Pencapaian SDGs untuk Semua Sektor
- Mendag Buka-bukaan Penyebab Kenaikan Harga Minyakita
- Harga Minyak Goreng Meroket, Kemendag Akui Ada Kenaikan
- RI Sulit Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Kalau Mengandalkan Kapasitas Fiskal
- Khofifah-Emil Punya Komitmen Konkret Menjadikan Jatim Episentrum Ekonomi Indonesia Timur