Ternyata Ini Penyebab Ratusan Ton Ikan Mati Mendadak
jpnn.com, AGAM - Akibat angin kencang disertai curah hujan tinggi, 200 ton ikan jenis nila dan mas di keramba jaring apung Danau Maninjau, Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mati mendadak, Senin (6/12).
Penyuluh Perikanan Kecamatan Tanjungraya Asrul Deni Putra mengatakan kematian 200 ton ikan itu tersebar di dua nagari, yakni Nagari Tanjung Sani sebanyak 50 ton dan Nagari Koto Kaciak 150 ton.
Di Nagari Tanjung Sani tersebar di Jorong Muko Jalan, Jorong Batu Nanggai, Jorong Galapuang, dan Jorong Pandan.
"Ini data sementara yang saya peroleh dari petani dan ikan itu berasal dari ratusan petak keramba jaring apung milik 150 orang," katanya di Lubukbasung, Minggu.
Dia mengatakan ikan jenis nila dan mas itu mati akibat angin kencang disertai curah hujan tinggi melanda daerah itu yang menyebabkan terjadi pembalikan air di dasar danau vulkanik itu.
Pembalikan air itu menyebabkan sisa pakan di dasar danau yang mengandung amoniak terangkat ke atas dan membuat ikan keracunan.
Setelah itu, ikan di dalam keramba jaring apung mengalami pusing dan mati.
"Beberapa jam, bangkai ikan mengapung ke permukaan danau," katanya.
Ratusan ton ikan yang mati mendadak jenis nila dan mas berada di keramba jaring apung.
- Jubir Kementrans: Calon Transmigran Gunungkidul Sudah Diberangkatkan ke Sumbar
- Polisi Tembak Polisi Mencoreng Institusi Bhayangkara, Harus Diusut Tuntas
- Heboh Polisi Tembak Polisi, Komisi III DPR Bakal ke Sumbar
- Duet Mahyeldi-Vasco Berpotensi Menang Telak, Unggul di 10 Kabupaten/Kota di Sumbar
- Andre Rosiade Bawa Kabar Baik soal Pembangunan Infrastruktur di Sumbar
- Ganja Sebanyak 624 Kg Rencananya Disebar di Sumbar