Ternyata Ini Tujuan Ditjen Hortikultura Siapkan Program Lebih Efektif
Pelaksanaan kampung sayuran pada 2023 diketahui 1.704 kampung dan ditargetkan meningkat 2024 menjadi 2.180 kampung.
Untuk kampung buah pada 2024 ditargetkan berjumlah 527 kampung sementara pada 2023 sejumlah 678 kampung.
Taufiq menerangkan pada 2024 diharapkan mampu meminimalisir temuan berulang baik terkait pengendalian OPT. Pengendalian gerdal OPT belum tepat musim, bahan gerdal belum dimanfaatkan, peralatan klinik PHT belum dioptimalkan pemanfaatannya.
Sementara untuk distribusi benih dan saprodi terjadi ketidaksesuaian distribusi benih dan saprodi.
Di sisi lain, penumbuhan UMKM terkait bantuan sarana dan prasarana UMKM belum tepat sasaran, penggunaan alat belum optimal dan kegiatan UMKM yang tidak berkembang.
Sementara itu untuk penyediaan benih, terdapat pohon induk yang tidak terawat dan target produksi yang tidak tercapai. Hal ini menjadikan produktivitas yang rendah baik itu pada cabai, bawang merah dan bawang putih.
Berkaca pada evaluasi 2023, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Andi Muhammad IdulFitri mengatakan bahwa prioritas pengembangan cabai dan bawang berfokus pada wilayah minus dan penyumbang inflasi serta wilayah penyangga pasokan.
Selain juga terus mengembangkan bawang putih lokal dan pengembangan tanaman obat untuk kemitraan dan ekspor. Termasuk pengembangan sayuran buah, sayuran daun dan tanaman obat di lahan rawa dan gambut.
“Sayuran pekarangan (P2L) dan kawasan STO skala luas (Food Estate) termasuk program kami di tahun depan. Fasilitas prasarana pendukung seperti nurseri, kubung jamur dan hidroponik serta utamanya kampung sayuran. Khusus kampung sayuran dan tanaman obat ini, kami memiliki aplikasi SRIKANDI yang memudahkan untuk melakukan monitoring dan evaluasi di mana salah satunya kampung tersebut memiliki penanda papan informasi kampung yang sedang dikembangkan,” papar Idil.
Ditjen Hortikultura mengadakan workshop Pemantapan RKAKL PAGU Tahun Anggaran 2024.
- Dukung Ketahanan Pangan, IsDB & IFAD Kembangan Pertanian Dataran Tinggi
- IFAD Tinjau Program UPLAND di Garut Untuk Tingkatkan Produktivitas & Kesejahteraan Petani
- Wamentan Sudaryono Dapat Gelar Bapak Petani Milenial, Yakin Sektor Pertanian Menjanjikan
- Tinggalkan Karier Mapan, Agus Sugiri Sukses Bertani bersama Agrosolution Pupuk Kaltim
- Melalui MSPP, Kementan Menjabarkan Strategi Pemasaran Komoditas Hortikultura Era Digital
- Kementan Beri Pendampingan dan Penerapan Mekanisme ke Petani di Merauke