Ternyata Ini yang Bikin ‎Ahok Marah Besar Sebelum Blusukan
jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) angkat bicara soal dirinya yang marah-marah kepada warga sebelum berangkat blusukan mendampingi Presiden Joko Widodo pada Rabu (18/2) lalu. Pada saat itu, ada warga bersama dengan pengacaranya yang mengadukan mengenai persoalan tanah. Selain itu ada seorang nenek yang duduk di kursi roda.
"Kalian enggak tahu persoalannya kan. Itu bukan warga, tapi pengacara yang mau memenangkan kasus tanah girik garapan orang. Itu dia bagi hasil pasti umumnya," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Jumat (20/2).
Ahok menyatakan kalau tanah garapan tidak bisa diwariskan. Namun, ada oknum pengacara yang menawarkan agar bisa menang. Tapi, oknum pengacara tersebut tidak bisa ke pengadilan karena enggak punya data.
"Dia mau maksa camat, lurah kami kasih keterangan untuk memperkuat itu tanah dia, baru dia bisa ngajuin ke pengadilan. Ya camat, lurah kita enggak mau kasih dong," ujar Ahok.
Karena tidak dikasih, pengacara tersebut menaruh nenek yang berada di kursi roda ke depan mobil Ahok. Tak hanya itu, Ahok menyebut pengacara itu juga memberikan ancaman.
"Terus dia ngancam kalau bapak enggak mau paksa camat, lurah bapak ketemu kami, kita taruh nenek di depan mobil bapak, biar kami mati. Etis enggak dia? Saya bukan marah sama warganya. Jadi dia udah kayak "teroris", kamu mau enggak digituin?" tuturnya.
Ahok menegaskan langkah pengacara tersebut namanya menyandera nenek-nenek. "Itu namanya menyandera nenek-nenek yang udah gak ngerti apa-apa, supaya kita kasih dia surat. Ini namanya menyandera orang buat dapetin surat," tandasnya.
Seperti diketahui, sengketa tanah yang dimaksud adalah tanah seluas 7.000 meter persegi milik seorang nenek yang diambil untuk pembangunan Rumah Sakit Puri Indah, Kembangan Selatan, Jakarta Barat. (gil/jpnn)
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) angkat bicara soal dirinya yang marah-marah kepada warga sebelum berangkat blusukan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS