Ternyata ini yang Membuat Tren Minum Kopi Terus Tumbuh

Menurut Ketua Koalisi Indonesia Bebas TAR (KABAR) Ariyo Bimmo, perokok dan nonperokok sebenarnya mengetahui dampak buruk rokok bagi kesehatan.
Namun, cenderung mengabaikan dan menyepelekan hal tersebut.
Penelitian Universitas Gajah Mada sebelumnya menunjukkan pengendalian perilaku merokok dan minum kopi di kedai kopi masih lemah.
"Oleh karena itu, sosialisasi harm reduction adalah program yang dirancang sebagai upaya edukasi terhadap masyarakat mengenai dampak dan bahaya merokok."
"Baik itu bagi diri sendiri serta lingkungan atau orang-orang terdekat yang terkena asapnya serta sosialisasi strategi atau cara untuk dapat mengontrol diri dengan pengurangan risiko bahaya yang bisa diaplikasikan oleh setiap perokok," kata Ariyo.
Contoh implementasi dari harm reduction atau pengurangan bahaya di antaranya penggunaan helm, eco-driving, energi yang terbarukan, plastik daur ulang dan produk tembakau alternatif.
“Penggunaan produk tembakau alternatif tidak sepenuhnya bebas risiko, tetapi produk ini mampu mengurangi risiko hingga 90 persen dan pengurangan bahaya asap bagi pengunjung kedai kopi yang tidak merokok," katanya.(gir/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Ternyata hal ini yang membuat tren minum dan menongkrong di kedai kopi terus bertumbuh.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Misinformasi Tentang Bahaya Rokok Elektronik Terus Meningkat
- Ratusan Santri Dilatih Usaha Boga dan Barista, Gus Yasin: Upaya Penanggulangan Kemiskinan
- Punya 47 Cabang, Titik Koma Berbagi Pengalaman di Tengah 'Red Ocean' Industri Kedai Kopi Indonesia
- Begini Kata Ahli soal Keterkaitan Tembakau Alternatif dengan Peluang Berhenti Merokok
- Pendekatan THR Dinilai Strategi Efektif untuk Mengurangi Jumlah Perokok
- Doyan Minum Kopi, Ganindra Bimo Beri Rekomendasi Tempat Nongkrong