Ternyata, Ini yang Paling Diuntungkan di Bisnis Pulsa Token Listrik
jpnn.com - JAKARTA - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Ahmad Nawardi mengatakan, sistem pulsa listrik (token) yang diberlakukan PLN terhadap konsumen kelas bawah hanya menguntungkan industri perbankan. Karena itu, Nawardi mendesak sistem token harus dievaluasi.
"Sistem token ini lebih menguntungkan perbankan. PT PLN belum tentu juga dapat manfaat besar karena fisik token tidak diproduksi oleh PLN," kata Ahmad Nawardi, dalam diskusi "Di Balik Bisnis Pulsa PLN, Siapa Untung?", di press room DPR, Senayan Jakarta, Rabu (16/09).
Bukti bahwa sistem token sangat menguntungkan bank lanjutnya, dapat dilihat dari semakin banyaknya bank yang menawarkan diri untuk ikut memproduksi pisik token.
"Kalau token merugikan bank, pasti mereka tidak berminat. Tapi karena ada untung besar, makanya bank berebut," tegas senator dari Provinsi Jawa Timur ini.
Mestinya ujar Nawardi, masyarakat harus diberi pilihan untuk pembayaran listrik dan tidak memaksa pengguna listrik menggunakan sistem token.
"Sekarang karena sudah terungkap sistem token sangat merugikan masyarakat, PT PLN malah tidak mau memenuhi permintaan konsumen untuk pindah ke sistem meteran dengan alasan tidak diproduksi lagi. Sementara sistem token ini terbukti juga tipu-tipu," imbuhnya.
Karena PT PLN menolak penggunaan sistem meteran bagi konsumen kelas bawah, Nawardi mengajak masyarakat untuk menempuh jalur hukum agar sistem token dibatalkan dan kembali kepada sistem meteran," sarannya.(fas/jpnn)
JAKARTA - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Ahmad Nawardi mengatakan, sistem pulsa listrik (token) yang diberlakukan PLN terhadap konsumen kelas
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Tingkatkan Sinergi dalam Pengembangan SDM, PT KAI & UI Jalin Kerja Sama
- Pembelian LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi Dinilai Bisa Cegah Spekulan
- Transformasi Hijau, BSI Luncurkan Mobil Operasional Listrik dan Digital Carbon Tracking
- Sociolla Meresmikan Outlet ke-100 di Mall Sun City Madiun
- Dukung Visi Prabowo, Kementerian BUMN Gelar Pelatihan UMKM Naik Kelas di Semarang
- Versi Bahlil, Subsidi Gas Melon Tak Berkurang, Hanya Penyesuaian Aturan