Ternyata Inilah Motif Peneliti BRIN Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Brigjen Adi Vivid Agustiadi Bachtiar mengungkapkan Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang Hasanuddin (APH) memiliki motif di balik komentarnya menghalalkan darah Muhammadiyah.
Adi mengatakan Andi Pangerang mengaku kesal dengan perdebatan metode penghitungan Lebaran yang tak kunjung usai.
Adi menceritakan komentar 'halalkan darah Muhammadiyah' yang dituliskan Andi di Facebook pertama pada 21 April.
"Beliau menanggapi salah satu percakapan salah satu peneliti BRIN juga, Bapak Thomas," kata Adi Vivid di Bareskrim Polri, Senin (1/5).
Adi menyatakan Andi Pangerang mengaku sering berdiskusi mengenai penetapan Lebaran itu kepada Thomas.
"Rupannya percakapan ini sudah dilakukan berulang kali. Sudah dilakukan berulang kali, dari situ ada jawaban, ada tanya, ada jawab, ada pendapat," kata Adi.
Andi Pangerang saat menulis pernyataan itu di Facebook sudah pada posisi emosi.
"Titik lelahnya dia, kemudian dia emosi karena ini, kok, diskusinya enggak selesai-selesai, akhirnya emosi dan terucaplah kalimat kata-kata tersebut," kata dia.
Peneliti BRIN Andi Pangerang disebut mengaku kesal dengan perdebatan metode penghitungan Lebaran yang tak kunjung usai.
- Sinergi dengan Polri & TNI, Bea Cukai Tingkatkan Pengawasan di 3 Wilayah Ini
- Jenderal Sigit Pastikan Kesiapan Polri Jelang Pilkada Serentak 2024
- Lemkapi Sebut Perbuatan AKP Dadang Telah Menurunkan Muruah Kepolisian
- Usut Tuntas Kasus Penembakan Polisi di Solok Selatan: Menunggu Implementasi Revolusi Mental Polri
- Kasatreskrim Ditembak Kabag Ops di Sumbar, Kadiv Propam Bilang Begini
- Gandeng BRIN, Mendes Yandri Yakin Sukses Majukan Desa hingga Tingkatkan GDP Indonesia