Ternyata, Kapolri Sudah Siapkan Pasukan Bersenjata
jpnn.com - JAKARTA – Kapolri Jenderal Tito Karnavian membeber fakta di balik pengamanan Aksi Bela Islam II, yang diwarnai kerusuhan di akhir unjuk rasa.
Dia mengatakan, kepolisian sebenarnya sudah menyiapkan tim khusus untuk mengantisipasi kericuhan dalam aksi 4 November 2016 itu.
Aksi super damai itu menuntut tersangka kasus kasus penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ditahan.
"Kita memang siapkan tim khusus anti anarkis bila terjadi kondisi gangguan masyarakat, yang membahayakan keselamatan publik. Kita siapkan pasukan bersenjata yang hanya boleh keluar atas perintah Kapolda dan Kapolri. Tapi sampai akhir demo tidak ada yang keluar," ujar Kapolri Jenderal Tito Karnavian dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (5/12).
Tito menjelaskan, tim anti anarkis itu tidak diturunkan karena pihak kepolisian lebih memilih cara persuasif.
Meskipun diakuinya di depan Istana Negara ketika itu sempat terjadi pelemparan botol air mineral dan batu oleh para pendemo kepada 22 petugas gabungan yang sedang berjaga.
"Sesuai protap, pengamanan anggota di garis terdepan maupun belakang tidak dilengkapi senjata api apalagi peluru tajam. Sehingga kekuatan maksimal adalah gunakan tongkat, baju PHH, tameng. Dan bila terjadi hal lain, gunakan water canon dan gas airmata," tandasnya. (zul/RMOL)
JAKARTA – Kapolri Jenderal Tito Karnavian membeber fakta di balik pengamanan Aksi Bela Islam II, yang diwarnai kerusuhan di akhir unjuk rasa.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Cuaca Ekstrem Tak Pengaruhi Aktivitas Penerbangan Bandara Ahmad Yani Semarang
- Ateng Sutisna Minta KPK & Ombudsman Usut Sertifikat Area Pagar Laut
- Mensos Gus Ipul Nilai Kakek Prabowo Sangat Layak Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional
- Nusaibah Jazuli Menyerahkan Gaji sebagai Anggota DPRD Tangsel untuk Masyarakat
- Baznas Bazis DKI Jakarta Gelar Masjid Award 2025, Hadiah Total Rp 300 Juta
- Ilham Habibie Kukuhkan Wiza Hidayat Sebagai Ketua BK Teknik Industri PII