Ternyata, Keluarga Korban Pelanggaran HAM Lebih Lunak Dibanding Aktivis HAM
jpnn.com - JAKARTA-Jaksa Agung Prasetyo mengatakan, pemerintah tak ingin tersandera dengan dugaan pelanggaran berat hak asasi manusia di masa lalu. Saat ini, pemerintah terus berupaya menuntaskan kasus HAM berat itu.
Salah satu cara yang ditempuh, kata Jaksa Agung Prasetyo, dengan pendekatan non-yudisial: rekonsiliasi. Namun, itu semua tahapannya.
"Pertama, harus diungkap kebenaran dan duduk masalahnya. Kalau benar, ya kami sampaikan. kemudian kami ucapkan penyesalan atau apapun istilahnya," ujar Prasetyo, Jumat (21/8) di Kejaksaan Agungm, Jakarta.
Saat dimintai penegasan apakah penyesalan itu berbentuk permintaan maaf kepada korban, maupun keluarga korban dugaan pelanggaran HAM, Prasetyo belum mau menjawab.
"Kami belum tentukan apakah bentuknya permintaan maaf atau bagaimana. Yang penting intinya semua ada solusinya."
Dia berharap, semua pihak mau mengerti bahwa ada niatan tulus untuk menyelesaikan masalah yang selama ini terkatung-katung. Dia mengingatkan, jangan langsung mengatakan ada resistensi di antara kasus yang terjadi dengan upaya pemerintah.
"Keluarga korban malah lebih lunak dibanding aktivis penggiat HAM. Keluarga korban saja ingin ada kedamaian buka lembaran baru," pungkasnya. (boy/jpnn)
JAKARTA-Jaksa Agung Prasetyo mengatakan, pemerintah tak ingin tersandera dengan dugaan pelanggaran berat hak asasi manusia di masa lalu. Saat ini,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Mentrans Pastikan Putra-Putri Papua Dapat Alokasi Khusus Beasiswa Patriot
- Lestarikan Bangau Bluwok, Pertamina Patra Niaga Regional JBB Tanam 3.750 Mangrove di Pulau Rambut
- Ada Sayembara Berhadiah Rp 8 M Bagi yang Bisa Tangkap Harun Masiku, KPK Angkat Bicara
- Polda Metro Jaya Harus Berani Tuntaskan Kasus Firli Bahuri
- Kemendagri: Camat Dilatih Mengarahkan Perencanaan Desa
- Jumhur Sambut Gembira Presiden Prabowo Umumkan UMP Naik 6,5 Persen