Ternyata, Kerajaan Sriwijaya Baru Saja...
Sebelumnya lagi. Takakusu, seorang ilmuwan Jepang yang meneliti dan menerjemahkan karya I-ts'ing pada 1896, belum dikenal nama Sriwijaya.
Sebagaimana diketahui umum, sekarang catatan perjalanan I-ts'ing pada abad 6 yang berjudul Nan-hai-chi-kuei-nai fa-ch'uan dan Ta-t'ang-si-yu-ku-fa-kao-seng-ch'uan adalah pintu masuk utama bagi siapa pun yang ingin mengkaji sejarah Sriwijaya.
Di kedua buku itu, tak satu pun ada kata Sriwijaya. I-ts'ing menyebut negeri besar nan makmur di tanah Sumatera yang pernah dikunjunginya bernama Shih-li-fo-shih--seringkali disingkat Fo-shih.
Dengan keberanian dan tentu saja, kecerdasannya dalam menggunakan hasil penyelidikan sarjana-sarjana lainnya, Coedes menyimpulkan bahwa Shih-li-fo-shih adalah Kerajaan Sriwijaya.
Seketika itu, "penemuan Coedes ini mendapat sambutan yang hebat dalam ilmu pengetahuan sejarah," ungkap Slamet Muljana.
Pada 1919, setahun setelah naskah Le royaume de Crivijaya-nya Coedes yang menghebohkan itu itu diterbitkan Bulletin de I'Ecole Francaise d'Extreeme Orient, saat pidato pengukuhannya sebagai guru besar di Universitas Leiden, Belanda, Krom--seorang ilmuwan yang juga kesohor menyatakan;
…di dalam sejarah Jawa, menyusup masa pemerintahan raja-raja Sumatera, yakni raja-raja Sriwijaya.
"Bukti yang dikemukakannya ialah pemakaian banyak kata Melayu pada piagam Gandasuli dari tahun 832 yang ditemukan di Jawa Tengah," papar Slamet Muljana.
- Freddie Mercury, Majusi dan Asma Allah di Jagat Rock
- Tak Perlu Sekolah Tinggi, Inilah Kisah Penemu Listrik...
- Benarkah Ekspedisi Pamalayu Penaklukkan Jawa atas Sumatera? Ini Bukti Arkeologisnya...
- Saat Ditemukan, Candi ini Menginspirasi Belanda Membuat Kapal, Eh...Ditenggelamkan Nazi
- Kota Tjandi, Nama Asli Wilayah Candi Muara Takus
- Obituari Ani Yudhoyono