Ternyata Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat Indonesia Masih Buruk
![Ternyata Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat Indonesia Masih Buruk](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2021/11/09/dokter-sedang-memeriksa-kesehatan-gigi-dan-gusi-seorang-pasi-dnjl.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Kesehatan mulut dan gigi masyarakat Indonesia ternyata masih buruk. Hal itu berdasarkan Laporan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Kementerian Kesehatan pada 2018.
Dalam laporan itu disebutkan bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia mengalami masalah gigi berlubang.
Sebanyak 58 persen penduduk Indonesia bahkan memiliki masalah gigi dan mulut. Namun, baru 10 persen yang mendapatkan perawatan oleh tenaga medis gigi.
Oleh karena itu, klinik gigi memiliki peran penting. Masyarakat Indonesia masih perlu diedukasi tentang kesehatan gigi dan mulut secara komprehensif.
Namun, biaya perawatan gigi dan mulut yang terbilang mahal juga membuat masyarakat apatis.
"Salah satu faktor yang membuat masyarakat enggan ke klinik gigi adalah biaya," kata Syifail Ramadhana selaku CEO dan Co-founder Orange Dental di Jakarta, belum lama ini.
Syifail mengatakan bahwa kliniknya berinovasi dengan membuat daftar biaya yang transparan dan bisa diunduh di situs resminya.
Hal ini agar calon pasien tidak khawatir akan dikenakan biaya tinggi karena semua sudah jelas sebelum datang ke klinik.
Kesehatan mulut dan gigi masyarakat Indonesia ternyata masih buruk. Klinik Gigi pun pegang pernan penting.
- Cobra Dental dan Solventum Hadirkan Komposit Canggih untuk Restorasi Gigi
- Dewa Budjana Ungkap Modus Penipuan yang Mencatut Namanya
- JADE Hadirkan Inovasi Teknologi Praktik Kedokteran Gigi
- Slavina Indonesia Rayakan Ultah ke-1, Buktikan Diri sebagai Brand Lokal Favorit
- Alasan Armand Maulana Akhirnya Rilis Album Sarwa Renjana
- Armand Maulana Mencoba Tetap Relevan Lewat Sarwa Renjana