Ternyata... Konsumsi Kopi Masyarakat Indonesia Hanya 1,1 Kg
jpnn.com - JAKARTA-Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Panggah Susanto mengatakan, pengembangan industri pengolahan kopi di dalam negeri masih mempunyai prospek yang sangat baik. Pasalnya, konsumsi kopi masyarakat Indonesia rata-rata baru mencapai 1,1 kg perkapita/tahun jauh di bawah negara-negara pengimpor kopi seperti USA 4,3 kg, Jepang 3,4 kg, Austria 7,6 kg, Belgia 8,0 kg, Norwegia 10,6 Kg dan Finlandia 11,4 Kg perkapita/tahun.
“Industri kita baru mampu menyerap sekitar 35 persen produksi kopi dalam negeri dan sisanya sebesar 65 persen masih diekspor dalam bentuk biji. Artinya, peluang pengembangannya masih terbuka lebar,” ujarnya di Jakarta, Kamis (1/10).
Ke depannya, diharapkan industri pengolahan kopi dapat melakukan diversifikasi produk kopi tidak hanya sebagai minuman tetapi dikembangkan dalam berbagai jenis produk lainnya seperti kosmetik, farmasi, essen makanan.
Data Kemenperin menyebutkan, produktivitas tanaman kopi di Indonesia baru mencapai 741 kg biji kopi/Ha/tahun untuk Robusta dan 808 Kg biji kopi/Ha/Tahun untuk Arabika. Kopi adalah komoditas ekspor unggulan yang merupakan penghasil devisa terbesar keempat setelah kelapa sawit, karet dan kakao dengan nilai devisa lebih dari USD 1,4 miliar dan menyerap lapangan kerja lebih dari 1,89 juta KK.
Ekspor produk kopi olahan tahun 2014 mencapai USD 332,24 juta atau meningkat 9,9 persen dari tahun 2013 yang mencapai USD 302,12 juta. Ekspor produk kopi olahan didominasi produk kopi instan, ekstrak, esens dan konsentrat kopi yang tersebar ke negara tujuan ekspor seperti Filipina, Malaysia, Thailand, Singapura, RRC, dan Uni Emirat Arab.
Pada tahun 2014 nilai impor produk kopi olahan mencapai USD 102,71 juta atau naik 0,18 persen dari 2013 dengan nilai impor sebesar USD 102,52 juta. Neraca perdagangan produk kopi olahan (ekspor dikurang impor) masih mengalami surplus sebesar USD 229,52 juta. (esy/jpnn)
JAKARTA-Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Panggah Susanto mengatakan, pengembangan industri pengolahan kopi di dalam
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kenaikan PPN 12% Dinilai Meningkatkan Angka Pengangguran
- Kunjungi Desa Peron, Jokowi kagumi produk Alpukat dan Gula Aren
- Perkuat Organisasi Koperasi, Dekopin Gelar Munas Bersama
- Tinjau Bendungan Ameroro di Konawe, Mentan Amran Dorong Produktivitas Pertanian Meningkat
- Tinjau Pertamina Digital Hub, Wamen BUMN Pastikan Pasokan Energi Aman Jelang Tahun Baru
- Di Tengah Cuaca Ekstrem, ASDP Cetak Rekor Layani 1.908 Trip di Lintas Ketapang-Gilimanuk