Ternyata Larangan Untuk Go-jek cs Tak Koordinasi ke Jokowi
jpnn.com - JAKARTA – Pihak Istana Negara mengakui larangan operasi ojek online seperti Go-Jek, Grab Bike dan sejenisnya yang sempat dikeluarkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memang tanpa koordinasi dengan Presiden Joko Widodo. Namun, menurut Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub sebenarnya memiliki kewenangan dalam pelarangan tersebut.
“Karena ini domainnya kementerian, sebenarnya ada di tingkat Dirjen Perhubungan Darat,” kata Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (18/12)
Meski ditjen memiliki kewenangan itu, ternyata Jokowi tidak sepakat dengan larangan dari Kemenhub tersebut. Bahkan Pramono pun turut menyesalkan itu karena ia termasuk pengguna jasa Go-Jek.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini pun mengaku, pernah menggunakan jasa Go-jek. Namun, bukan ke kompleks di Istana Kepresidenan
“Saya dan kami keluarga saya juga termasuk pengguna Go-jek, jadi kita langsung merespons itu,” ujarnya.
Menurutnya, model pemesanan transportasi via online itu justru harus diapresiasi karena sangat membantu masyarakat.
“Kami merasa bahwa Go-jek ini harus diberi apresiasi, harus diberikan kemudahan, jangan kemudian malah dilarang,” tegasnya.(flo/jpnn)
JAKARTA – Pihak Istana Negara mengakui larangan operasi ojek online seperti Go-Jek, Grab Bike dan sejenisnya yang sempat dikeluarkan Kementerian
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Menko Polkam Minta Masyarakat Tak Khawatir dengan Kenaikan PPN 12 Persen
- Kinerja Polri 2024 di Bawah Jenderal Listyo Sigit Presisi, Menuju Indonesia Emas di Tengah Netizen Cemas
- Kapolda Papua: 27 Anggota KKB Tewas Selama 2024
- Bencana di Sukabumi Pengaruhi Jumlah Wisatawan Saat Nataru
- Anggap Muslim di Indonesia Paling Beruntung, Kepala BPIP Sebut Setiap WNI Terlahir jadi Capres
- Kecam Survey OCCRP yang Serang Jokowi, Golkar Singgung PDI Perjuangan