Ternyata Nazi Pernah Sumbangkan Instrumen Musik Ke Komunitas Aborijin

Jepang awalnya membantah melakukan serangan itu, tetapi sekarang mereka mengakui bahwa pihaknya mengira tempat tersebut adalah pangkalan militer yang canggih.
Serangan itu diingat
Uskup Christopher Saunders, Uskup Katolik Broome dan Kimberley, mengatakan kisah itu telah diperingati masyarakat, tetapi traumanya mungkin telah membuat banyak orang enggan berbagi pengalaman mereka.
"Itu adalah momen yang menyedihkan," kata Uskup Saunders.
Tetapi beberapa anekdot tetap bertahan, termasuk peluru yang menembus dan menghancurkan instrumen organ yang telah disumbangkan oleh Adolf Hitler dan pemerintahannya.
Bagaimana hal itu bisa menjadi nyata sama-sama tak bisa dipercayai seperti halnya ketragisan pemboman itu.

Pada tahun 1932, penerbang Jerman, Hans Bertram dan Adolf Klausmann, memulai penerbangan keliling dunia, tetapi terpaksa mendarat di Kimberley, kalah dan kehabisan bahan bakar.
Orang-orang itu kemudian mengalami cobaan 39 hari, menggunakan pesawat mereka sebagai pesawat rakit, berlayar dari pantai Kimberley utara ke Kalumburu di mana mereka ditemukan mendekam di gua dan diselamatkan.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya