Ternyata, Ngeri Banget Dampak Kecanduan Chatting dan Game
Kamis, 20 April 2017 – 00:06 WIB

Andika Yunianto, dosen Universitas Persada Indonesia yang juga praktisi psikologi teknologi informasi. Dia kebanjiran pasien. Foto: JAWA POS PHOTO
”Banyak yang tahu saya dari mulut ke mulut. Ada juga mahasiswa yang sadar telah kecanduan, lalu datang ke saya,” tuturnya.
Selain memberikan konsultasi atau merujuk pasien kepada psikiater, Dika lebih banyak melakukan pendampingan pasien untuk penyembuhan. Sebab, mereka juga pasien penyakit tertentu yang membutuhkan perawatan intensif dari dokter.
Namun, semua dikembalikan kepada para pasien. Apakah mereka ingin benar-benar sembuh atau sekadar ingin tahu.
”Peran orang tua dan lingkungan sekitar, seperti teman dan kondisi sosial masyarakat, juga berpengaruh dalam proses penyembuhan,” imbuh Dika. (*/c5/c11/ari)
Praktisi psikologi teknologi informasi (TI) makin sibuk menangani para korban efek negative era digital. Contohnya, Andika Yunianto yang kini mempunyai
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Topi Jerami Jadi Item Paling Dicari di Free Fire, Ternyata Ini Sebabnya
- Transformasi Digital sebagai Pilar Ketahanan Ekonomi di Era Perang Dagang Global
- Telkom Solution Beri Solusi Digital Inovatif untuk Segmen Market Enterprise Business
- Bank DKI Raih Penghargaan Top Digital Corporate Brand Award 2025
- NashTa Group dan Fazztrack Jalin Kemitraan Strategis Cetak Talenta Digital Siap Kerja
- Mengenal World ID, Verifikator Identitas Online yang Aman & Pribadi