Ternyata, Pembuang Orok Bayi di Madina Itu Seorang Guru SMP

jpnn.com, MADINA - Aparat kepolisian akhirnya berhasil mengungkap pembuang orok bayi di saluran irigasi di Desa Hutabargot Lombang, Mandailing Natal, Sumut, Senin pagi (5/3).
Tak disangka perilaku keji itu dilakukan RH, 30, seorang guru. Dia mengakui kalau orok tersebut hamil hubungan di luar nikah.
Kapolres Madina AKBP Martri Sonny SIK kepada Metro Tabagsel (Jawa Pos Group), mengatakan, RH diamankan petugas di sekitar Jalan lintas Timur Panyabungan sewaktu melihat pawai karnaval dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun Kabupaten Madina pada Jumat (9/3) sore.
“Tersangka diamankan usai menonton pawai karnaval, di jalan lintas timur Panyabungan. Dia sudah mengakui perbuatannya. Penyidik saat ini sedang menggali apa motif dia membuang bayinya itu,” ujar AKBP Martri Sonny, akhir pekan ini.
Sonny menyebut, pelaku belum menikah. Profesinya sebagai guru di salah satu SMP di Kecamatan Panyabungan.
“Iya statusnya belum nikah, dan pegawai honor di salah satu SMP Panyabungan,” ucap perwira menengah Polri itu.
Kapolsek Panyabungan AKP Andi Gustawi Lubis mengungkapkan, pihaknya juga sudah mengamankan kekasih gelap RH yakni E, 34, pada Jumat (9/3) malam.
“Kami sudah mengamankan kekasihnya berinisial E, sekarang sedang diperiksa. Mereka berdua sudah mengakui perbuatannya dan sudah sering melakukan hubungan badan,” kata Andi.
Aparat kepolisian akhirnya berhasil mengungkap pembuang orok bayi di saluran irigasi di Desa Hutabargot Lombang, Mandailing Natal, Sumut, Senin pagi (5/3).
- 4 Sekolah Rakyat Dibangun di Jateng, Dana & Guru Disiapkan Pemerintah Pusat
- Ada Solusi Bagi Guru Honorer Lulus PPPK 2024 Kena PHK, Dapodik Aman?
- 10 Ribu Honorer Siap Geruduk KemenPAN-RB saat Demo Nasional 18 Maret, Tolak Penundaan PPPK 2024
- Baru 70% Data Rekening Guru Valid, Pemda Diminta Proaktif, Pencairan Tunjangan Bertahap
- Dirjen Nunuk: Tunjangan Guru Cair Bulan Ini, segera Validasi Data Rekening
- Guru R1 Siap Ikut Demo Nasional 18 Maret, Tolak Penundaan Pengangkatan PPPK 2024