Ternyata PKS Tetap Merapat ke Demokrat
Rabu, 13 Mei 2009 – 17:56 WIB
JAKARTA - Perkembangan politik menjelang pemilu presiden Juli mendatang cukup dinamis. Sikap sejumlah partai pendukung koalisi yang dibangun Partai Demokrat juga cepat berubah arah, seperti misalnya sikap Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Jika pada hari-hari sebelumnya sejumlah pentolan PKS menyatakan siap hengkang dari koalisi lantaran kecewa atas sikap Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang memilih Boediono sebagai cawapresnya, pada Rabu (13/5), sikap PKS sudah berubah total. Meski Agus menyebut 90 persen PKS bakal gabung ke Demokrat untuk mengusung pasangan SBY-Boediono, namun dia sendiri sempat menyampaikan kalimat bernada selorohan. "Kalau negeri ini ingin mendapat hidayah, mestinya (cawapresnya SBY, Red) Hidayat Nurwahid," ujarnya sembari tertawa.
Ketua DPP PKS Bidang Pemenangan Pemilu, Agus Purnomo, memberi sinyal kuat bahwa partainya tetap akan merapat ke Demokrat. "Sembilan puluh persen, ijab kabulnya kurang 10 persen," kata Agus Purnomo pada diskusi bertema 'Membaca Perubahan Peta Koalisi' di gedung Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Senayan, Rabu (13/5).
Mengenai sikap sejumlah pentolan PKS seperti Hachri Hamzah yang cukup keras menolak paket SBY-Boediono, Agus mengatakan bahwa memang begitulah karakter rekannya itu. "Ini kan ibarat panggung sandiwara. Ada pembagian peran sesuai karakter masing-masing. Kalau Fachri memang begitu karakternya," ujar Agus enteng, menanggapi sikap Fachri yang sempat ngotot ingin meninggalkan koalisi dengan Demokrat.
Baca Juga:
JAKARTA - Perkembangan politik menjelang pemilu presiden Juli mendatang cukup dinamis. Sikap sejumlah partai pendukung koalisi yang dibangun Partai
BERITA TERKAIT
- Akun Medsos PJ Bupati Temanggung Diserang Warganet: Stop Cawe-Cawe
- 3 Pejabat di Banggai Diduga Langgar Aturan Netralitas ASN, Gakkumdu Ancam Jemput Paksa
- Aktivis Dorong Semua Pihak Mewujudkan Pilkada Maluku Utara Aman dan Nyaman
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Prabowo Seorang Kesatria, Harus Tegas Hadapi Cawe-Cawe Jokowi di Pilkada
- Tuduh Ara Bermain SARA di Pilkada Jakarta, PDIP Bakal Tempuh Langkah Hukum