Ternyata Puluhan Ayam Mati Bukan karena Flu Burung
''Setelah itu, baru dilakukan vaksinasi,'' ungkapnya.
Iswahyudi menjelaskan, penyakit itu memang biasa menyerang unggas saat pancaroba.
Kondisi tersebut mengakibatkan tingkat kelembapan kandang ayam cukup tinggi sehingga virus paramyxo mudah berkembang biak.
''Unggas menjadi host terakhir yang paling banyak terkena penyakit ini (tetelo, Red),'' ucapnya.
Berdasar pantauan Jawa Pos Radar Madiun, tes uji cepat dilakukan petugas gabungan dengan mengambil sampel dua bangkai ayam berbeda.
Yakni, satu bangkai ayam yang sudah dibakar pemiliknya dan bangkai lain yang baru diketahui mati beberapa jam.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Madiun Suryo Hadidono meminta para peternak ayam tidak resah.
Setelah melakukan penyemprotan disinfektan, pihaknya memberikan bantuan vaksinasi pada ayam ternak milik warga. (her/ota/c23/diq/jpnn)
Penyebab matinya puluhan ayam ternak milik warga di lingkungan Sembungan, Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kartoharjo, teridentifikasi.
Redaktur & Reporter : Natalia
- 45 Ribu Ayam Terbakar Bersama Kandang, Pemilik Rugi Rp 5 Miliar
- Ganjar Masuk ke Kandang Ayam, Terkenang Masa Hidup Berat saat Satu Telur Dibagi Empat
- Lewat Peternakan, PMI Bangkitkan Ekonomi Masyarakat Papua
- Waduh, 6 Bagian Ayam Ini Jangan Anda Konsumsi, Bisa Berakibat Fatal Lho
- Australia Akan Larang Usaha Peternakan Ayam Petelur yang Dikandangkan
- Kisah Pengusaha Mobil Mewah Lulusan Amerika, Pilih Beternak Ayam demi Memajukan Desa