Ternyata, Total Sudah Empat Harimau yang Mati
jpnn.com - BUKITTINGGI – Bukan hanya dua anak Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) yang mati di Taman Marga Satwa Budaya dan Kinantan (TMSBK) Bukittingi, Sumbar, pada akhir bulan Juni dan awal bulan Juli lalu.
Ternyata, dua anak Harimau Dahan yang ada di objek wisata tersebut juga telah terlebih dahulu mati sekitar Akhir April dan awal Mei lalu.
Dengan diketahui kematian anak harimau dahan tersebut, total koleksi harimau yang tewas sejak empat bulan terakhir berjumlah empat ekor.
Kepala Bidang TMSBK Bukittinggi, Ikbal mengatakan keempat hewan ini mati dengan mengalami penyakit yang sama, yang oleh dokter hewan TMSBK disebut dengan adanya kelainan genetik.
“Yang duluan mati sebenarnya adalah anak harimau dahan, yang satu mati pada akhir April lalu, dan satu lagi pada awal Mei. Tanggal pastinya saya tidak ingat. Yang jelas dari hasil pemeriksaan awal menurut dokter hewan kita, kedua anak harimau dahan ini mengalami kelainan genetik,” terang Ikbal saat ditemui di TMSBK, Sabtu (16/7) sore.
Ikbal membeberkan, pada awalnya kelainan anak-anak harimau dahan ini sebenarnya sudah diketahui sejak dalam kandungan.
“Jujur saya katakan, sebenarnya induk harimau dahan ini memiliki tiga anak yang di kandungnya, namun satu mati dalam kandungan, satu lagi prematur, dan satu lagi lumayan sehat namun tidak bertahan lama,” beber Ikbal sembari mengakui kesalahannya karena terlambat memberitahukan ke publik terkait kematian hewan tersebut.
Meski lahir dalam keadaan seperti itu sambung Ikbal, pihaknya telah berusaha untuk melakukan berbagai upaya untuk menolong keselamatan anak harimau dahan tersebut.
BUKITTINGGI – Bukan hanya dua anak Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) yang mati di Taman Marga Satwa Budaya dan Kinantan (TMSBK) Bukittingi,
- Masa Cuti Kampanye Berakhir, Aep Syaepuloh Kembali Jabat Bupati Karawang
- Disapu Banjir Bandang, 10 Rumah di Tapsel Sumut Hanyut
- Heboh Anggaran Belanja Gamis & Jilbab Senilai Rp 1 M Lebih di Kabupaten Banggai
- Kunker ke Riau, Menteri Hanif Faisol Tutup TPA Liar di Kampar
- 209 Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Kadupandak Dievakuasi
- Ombudsman Minta Polda Sumbar Ungkap Motif Kasus Polisi Tembak Polisi Secara Transparan