Ternyata, Uang Suap Bukan Hasil Penjualan Rumah Saipul Jamil, tapi...
jpnn.com - JAKARTA – Terungkap fakta baru soal uang yang diterima panitera Pengadilan Negeri Jakarta Utara Rohadi. Ternyata sumber uang memang dari Saipul Jamil.
Uang tersebut bukan dari penjualan rumah, namun honor Saipul yang dititipkan di rekening kakaknya, Samsul Hidayatullah.
’’Selama ini Saipul menitipkan sebagian uangnya ke rekening kakaknya untuk sejumlah kebutuhan, tapi dia tidak tahu kalau kemudian ada yang diberikan untuk panitera,’’ kata Nazaruddin Lubis, salah satu pengacara Saipul, kemarin (28/6).
Dia menyebut uang kliennya itu salah satunya dari honor tampil di televisi, bukan penjualan rumah seperti yang disampaikan KPK.
Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan menyebut uang yang diberikan Samsul ke Rohadi kemungkinan dari Saipul. Sebab sebelumnya beredar kabar Saipul sampai harus menjual rumah untuk menyelesaikan perkara pencabulan yang menjeratnya.
’’Tapi Saipul tak tahu soal uang yang diberikan ke Rohadi. Dia shock kok ketika kasus ini terbongkar,’’ kata Nazaruddin yang kemarin menjalani pemeriksaan sebagai saksi di KPK.
Versi Nazar, sapaan Nazaruddin, tak ada komunikasi antara Samsul dan Saipul terkait perkara penyuapan Rohadi.
Nazar sendiri masih menyangkal kasus yang menimpa keluarga kliennya merupakan penyuapan. Dia menyebut delik yang seharusnya diterapkan KPK ialah gratifikasi. ’’Itu pemberian uang biasa, tidak berkaitan dengan perkara. Kan sudah diputus sebelumnya,’’ ujarnya.
JAKARTA – Terungkap fakta baru soal uang yang diterima panitera Pengadilan Negeri Jakarta Utara Rohadi. Ternyata sumber uang memang dari
- Kemenperin Resmikan Ekosistem Solusi Teknologi SFI untuk Akselerasi Industri 4.0
- Mendes Yandri: Dana Desa Boleh Dipakai untuk Kondisi Darurat
- Bea Cukai Berikan Izin Fasilitas Kawasan Berikat untuk Perusahaan Ini
- Solutif! Bank Mandiri Bersama RSAB Harapan Kita Perkuat Digitalisasi Sektor Kesehatan
- Hakim Sebut Tuntutan ke Harvey Moeis Terlalu Berat, Kejagung Merespons Begini
- Dukung Kenaikan PPN 12 Persen untuk Barang Mewah, Lokot: Jangan Bebani Rakyat