Ternyata untuk Memproduksi Sekilo Keju Butuh 5.605 Liter Air, Wow!
jpnn.com, JAKARTA - Beberapa kebiasaan dan produk yang digunakan sehari-hari sebenarnya menyembunyikan penggunaan air yang besar dan menyumbang polusi bagi lingkungan.
Hal itu terungkap dalam peringatan Hari Air Sedunia yang dirayakan belum lama ini dan diiiringi gerakan 'menutup keran air' sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat.
“Setiap kali kami mengonsumsi produk hewani, kita memiliki jejak air yang sangat signifikan," kata Yohana Sadeli, pengelola Program Nutrisi Esok Hari, sebuah program yang mendorong pola makan berbasis nabati untuk kesehatan manusia dan kelestarian planet, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (28/3).
Dia menerangkan produk dan sumber makanan seperti keju, ikan, dan udang budi daya, serta daging sapi merupakan beberapa makanan yang paling banyak membutuhkan air untuk produksinya.
Diperkirakan untuk memproduksi 1 kg keju butuh 5.605 liter air, sedangkan 1 kg tahu hanya membutuhkan 149 liter hampir 38 kali lebih sedikit, dan satu liter susu sapi setara dengan lebih dari 628 liter air.
Water Footprint Network memperkirakan dengan penerapan pola makan berbasis nabati selama sebulan dapat menghemat 688,2 liter air.
Akan tetapi, kenyataan di lapangan bahwa publik tidak dapat secara visual mengasosiasikan produk hewani dengan semua air tersembunyi yang digunakan.
“Saat orang membeli sepotong keju di supermarket, air mungkin bukan hal pertama yang terlintas dalam pikiran mereka, padahal sudah seharusnya demikian,” ucapnya.
Untuk memproduksi 1 kg keju butuh 5.605 liter air, sedangkan 1 kg tahu hanya membutuhkan 149 liter hampir 38 kali lebih sedikit
- 11 Manfaat Rutin Minum Susu, Cegah Serangan Deretan Penyakit Ini
- Hunian Urban Makin Diminati, Unit Apartemen PPK Kemayoran Jadi Pilihan Strategis
- Pelindo Dorong Sekolah Ramah Lingkungan lewat Program Adiwiyata
- Rock in Solo jadi Panggung Kampanye Atasi Kerusakan Lingkungan
- Perkumpulan Penulis Indonesia ALINEA Menggaungkan Isu Lingkungan dengan Wahana Kreatif
- Berkomitmen pada Masyarakat, Komunitas Sepakbola Alumni SMAN 8 Jakarta Bikin Yayasan