Ternyata, Windy Cantika Sempat Kejatuhan Beban, Kakinya Bengkak dan Sakit Pinggang
jpnn.com, TOKYO - Windy Cantika Aisah berhasil meraih medali perunggu di Olimpiade Tokyo 2020 dari nomor 49 kilogram putri, Sabtu (24/7).
Windy harus berjuang keras sebelum akhirnya meraih prestasi ini.
Dalam wawancara melalui Zoom yang difasilitasi oleh sekretariat kontingen Indonesia di Tokyo, Sabtu malam, Windy Cantika menyebut persiapan memang serius.
"Makannya disiplin, kemudian satu bulan setengah, saat sudah jam sembilan malam, handphone sudah harus dikumpul, kecuali Sabtu dan Minggu. Makan dan istirahat benar-benar diatur," ucap Windy.
Lifter 19 tahun tersebut juga menceritakan, ada tantangan tersendiri sebelum ke Tokyo. Seminggu sebelumnya, dia mengaku sempat sakit pinggang. Selain itu, dia juga mengalami bengkak di kaki, akibat kejatuhan beban.
"Jadi pas ngangkat dipaksain, sakit kan terus enggak kuat dan jatuh (bebannya) kena kaki, bengkak. Kalau sakit, hamstring juga, tulang kering juga kena, tetapi itu semua bisa dilewati," ucapnya.
Dia mengaku senang, karena di usianya yang masih 19 tahun sudah bisa tampil di Olimpiade dan menyumbangkan medali di debutnya dalam ajang olahraga terbesar di dunia.
Windy sendiri meraih perunggu setelah mencatatkan angkatan total seberat 194 kg, dengan rincian snatch 84 kg dan clean & jerk dengan 110 kg.
Windy Cantika Aisah memiliki cerita dan kerja keras sebelum meraih medali di Olimpiade Tokyo 2020, Apa itu?
- Kejurnas Angkat Besi Junior Pupuk Indonesia 2024 Diikuti Atlet Aceh hingga Papua Pegunungan
- Pupuk Indonesia Berkontribusi pada Olahraga Angkat Besi, Hasilkan Medali Emas Olimpiade
- Peraih Medali Emas Olimpiade Paris Rizki Juniansyah Punya 3 Menu Makanan Favorit, Apa Saja?
- Olimpiade Paris 2024: Mengintip Peluang Medali Pejuang Terakhir Indonesia, Nurul Akmal
- Pupuk Indonesia Grup Bangga Bisa Berkontribusi dalam Pembinaan & Pengembangan Atlet Angkat Besi
- Olimpiade Paris 2024, Rosan: Terima Kasih Rizki Juniansyah atas Semangat dan Dedikasi