Terong Gosong NU

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Terong Gosong NU
Yahya Cholil Staquf saat berbicara mengenai dinamika pemilihan ketua umum PBNU di Ponpes Darussa'adah, Lampung Tengah, Rabu (22/12). Foto: Kenny Kurnia Putra/JPNN.com

Gerakan Cak Imin mendongkel kepemimpinan Gus Dur ketika itu dianggap sebagai pengkhianatan. Sampai sekarang kabarnya hubungan Cak Imin dengan keluarga Gus Dur tetap dingin gegara kasus itu.

Muhaimin yang dikader Gus Dur dengan menjadikannya sebagai sekretaris jenderal PKB dianggap tega melengserkan pamannya sendiri.

Apa pun yang ditudingkan terhadap Muahimin, yang jelas sampai sekarang posisinya masih tetap kokoh di puncak kepemimpinan PKB. Muhaimin berhasil meremajakan kepengurusan PKB dan memunculkan kader-kader muda ke level nasional.

Rata-rata pengurus elite PKB sekarang adalah generasi sepantaran Muhaimin, termasuk menteri-menteri yang sekarang duduk di kabinet Jokowi.

Muhaimin mempunyai kontrol yang kuat terhadap kepengurusan dan pintar merawat para kiai NU yang ditempatkannya sebagai penasihat pada majelis syuro partai.

Perpaduan kecerdikan politik dan nasab kiai yang kuat menjadikan Muhaimin sebagai politisi muda NU yang paling menonjol.

Kudeta Muhaimin terhadap Gus Dur masih tetap menyisakan misteri yang tidak terjawab. Konflik terbuka paman dan keponakan itu begitu keras sampai membuat banyak orang tidak percaya bahwa hal itu benar-benar riil.

Banyak yang curiga bahwa konflik itu adalah settingan Gus Dur untuk mengatrol nama Muhaimin supaya dikenal di percaturan politik nasional.

Apakah warga NU akan memilih perubahan dengan memilih Kiai Terong Gosong? Muktamirin yang akan memutuskan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News