Teror Bom Banjir Kutukan

Teror Bom Banjir Kutukan
Petugas sisir lokasi lokasi bom meledak di kawasan Kantor Berita Radio (KBR) 68H, Utan Kayu, Jakarta Timur (15 Maret 2011). Paket bom ini ditujukan kepada Ulil Abshar Abdhalla pendiri Jaringan Islam Liberal yang saat ini menduduki posisi sebagai salah seorang Ketua DPP di Partai Demokrat. Namun bom meledak dan melukai Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur (Jaktim) Kompol Dodi Rahmawan. Foto:RAKA DENNY/JAWAPOS
Penyerangan terhadap "warga penghuni" Komunitas Utan Kayu juga memancing keprihatinan mendalam dari Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR). Sekretaris Nasional JPPR Masykurudin Hafidz menyebut Jaringan Islam Liberal (JIL) yang didirikan Ulil dan stasiun radio KBR 68H  adalah dua anggota dari 38 jaringan JPPR.

JPPR merupakan jaringan para aktivis yang berkonsentrasi meningkatkan partisipasi masyarakat dalam sistem demokrasi. Mereka juga memiliki komitment yang sama untuk menciptakan situasi negeri yang aman dan damai.

"Peristiwa pengeboman ini merupakan indikator perluasan wilayah kekerasan, karena selama ini kekerasan yang terus terjadi terkesan dibiarkan oleh pemerintah," ujar Masykurudin. Dia mendesak aparat secepatnya menangkap aktor dibalik bom tersebut. "Selain untuk kembali menjamin rasa aman masyarakat, juga karena korban berasal dari anggota kepolisian," tandasnya. (dyn/pri)

JAKARTA - Teror bom yang menarget Ulil Abshar Abdalla jadi korban kemarin menuai kecaman dari berbagai pihak. Sekjen PB NU Marsudi Suhud menegaskan,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News