Teror Bom di Restoran Kabul, 14 Tewas
jpnn.com - KABUL — Sedikitnya 14 orang dilaporkan tewas dalam sebuah aksi serangan bom bunuh diri dan penembakan di sebuah restoran di Kabul, Afganistan, Jumat (17/1) petang waktu setempat.
Seperti dilansir BBC, Wakil Menteri Dalam Negeri, Afganistan, Mohammad Ayub Salangi menyebutkan 14 korban tewas tersebut merupakan warga negara asing dan lokal.
Lokasi restoran ini berada dikawasan yang menjadi tempat bagi sejumlah kedutaan negara-negara asing. Antara lain kedutaan Belgia, Inggris, Denmark, Swedia dan Norwegia. Karena itulah tempat makan ini menjadi salah satu lokasi tempat berkumpulnya para ekspatriat di Kabul.
Insiden ini sedndiri terjadi saat restoran Taverna du Liban tenngah dipadati pengunjung yang tengah menikmati makan malam. Seorang pelaku kemudian meledakan diri di depan pintu masuk.
Ledakan kemudian diikuti oleh dua orang yang melepaskan tembakan membabi-buta kearah para pengunjung. Termasuk diantara para korban empat orang perempuan.
Sementara itu para pelaku tewas dalam baku tembak dengan petugas keamanan yang tiba di lokasi. Beberapa jam setelah serangan perwakilan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Afghanistan melaporkan ada empat anggota mereka tengah berada di lokasi saat ledakan tersebut terjadi. Namun demikian belum bisa diklarifikasi adakah empat petugas PBB tersebut dalam 14 korban jiwa.
‘’PBB tengah berupaya untuk mencari kejelasan mengenai status para personil,’’ ujar juru bicara PBB Ari Gaitanis kepada AFP.
Pihak Taliban disebut mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Klompok ini menyebut teror sengaja dilakukan dengan sasaran para warga negara asing. (zul/jpnn)
KABUL — Sedikitnya 14 orang dilaporkan tewas dalam sebuah aksi serangan bom bunuh diri dan penembakan di sebuah restoran di Kabul, Afganistan,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer