Teror Bom Masuk Tentena
Kamis, 25 Oktober 2012 – 00:48 WIB

Foto: Dok.JPNN
POSO - Aksi teror bom makin meluas di wilayah Kabupaten Poso. Rabu (24/10), barang yang diduga bom ditemukan warga di Pasar Ikan Pasar Sentral Siwagilemba Kota Tentena kabupaten Poso. Ini merupakan teror bom pertama bagi warga masyarakat di Kota wisata Tentena, setelah sebelumnya bom banyak meneror warga diwilayah Kota Poso Bersaudara. Oleh Daniel dan kawan-kawannya di pasar ikan Pasar Sentral Tetena, temuan barang diduga bom lalu dlaorkan ke polisi Polsek Tentena, Pamona Puselembah. Setelah mengamankan lokasi dengan police line, selanjutnya Polsek Tentena melaporkan ke Polres Poso. Sekitar jam 15.00 wita, tim Jobom Gegana Polda Sulteng dan Inafis Polda menuju ke TKP di Pasar Ikan kompeleks Pasar Sentral Tentena.
Barang diduga bom di pasar Tentena ditemukan pertama kali oleh seorang pedagang ayam kampung di pasar tersebut bernama Daniel (39). “Saya liat barang yang katanya bom itu sekitar jam 12.00 wita,” kata Daniel seperti yang dilansir Radar Sulteng, Kamis (25/10).
Diceritakan Daniel, ia melihat barang diduga bom saat hendak memasukan dagangan ayam kampungnya kedalam kandang penampungan untuk istirahat makan siang. Saat itu, barang yang diduga bom diletakan oleh orang yang tak dikenal dibawah sepeda motor milik pedagang penjual plastic. Barang diduga bom berbentuk bulat panjang dibungkus dalam plastic putih dan dililit dengan lakban hitam. “Kita liat ada kabelnya juga. Dua urat,” jelas Daniel.
Baca Juga:
POSO - Aksi teror bom makin meluas di wilayah Kabupaten Poso. Rabu (24/10), barang yang diduga bom ditemukan warga di Pasar Ikan Pasar Sentral Siwagilemba
BERITA TERKAIT
- Tabrakan Bus vs Mobil di Jawa Timur Menewaskan 7 Orang
- Dugaan Korupsi SPPD Fiktif Rp 162 Miliar Terhambat, Audit BPKP Jadi Kendala
- Ogah Senasib TPA Pekalongan, Pemkot Semarang Kebut Benahi Jatibarang
- Gubernur Herman Deru Tekankan Penyaluran Bangubsus untuk Pembangunan Infrastruktur
- Gubernur Luthfi Cek Samsat, Ada Penghapusan Tunggakan Pajak Hingga 10 Tahun
- Wali Kota Pekanbaru Copot Lurah Kampung Baru yang Diduga Minta THR kepada PKL