Teror Bom Tak Pengaruhi Wisatawan
Sabtu, 02 April 2011 – 21:09 WIB
JAKARTA - Maraknya teror bom yang terjadi di Kota Jakarta belakangan ini belum mempengaruhi kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) maupun domestik ke ibu kota. Sebagian besar wisatawan menganggap Jakarta masih cukup aman untuk dikunjungi. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Agus Suherman juga memastikan teror atau ancaman bom yang terjadi sepanjang bulan Maret 2011 tidak akan mempengaruhi kunjungan wisman ke DKI Jakarta. “Biasanya mereka sudah membuat rencana jauh-jauh hari sebelumnya. Selain itu, kondisi DKI Jakarta masih aman dengan kesiapan dan kesigapan aparat kepolisian menangani ancaman bom,” kata Agus.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Arie Budhiman mengatakan, para wisatawan semakin mengerti kondisi Jakarta. Terlebih, aparat keamanan selalu bertindak cepat dalam menangani kasus-kasus teror yang terjadi. “Sampai data bulan Februari 2011, jumlah wisman ke Jakarta meningkat. Begitu juga dengan bulan Maret ini masih dalam jumlah yang wajar. Sayangnya kami belum bisa menyebutkan jumlahnya, karena masih dalam proses penghitungan,” kata Arie Budhiman, Jumat (1/4).
Baca Juga:
Selama teror bom tidak berdampak massal, tidak akan mempengaruhi kunjungan wisman ke Jakarta. Kendati demikian, dia meminta seluruh wisman, wisatawan domestik dan seluruh pengelola tempat-tempat wisata dan hiburan agar tetap waspada terhadap ancaman bom tersebut.
Baca Juga:
JAKARTA - Maraknya teror bom yang terjadi di Kota Jakarta belakangan ini belum mempengaruhi kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) maupun domestik
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS