Teror Buku Digawangi Wartawan & Pemain Gaple
Minggu, 24 April 2011 – 10:01 WIB
Meski begitu, kata Boy, IF hanya berteman dengan Pepi. Sementara dengan 18 tersangka lainnya, IF tidak berhubungan.
Karena itu, polisi masih mendalami sejauh mana keterlibatan IF dalam kelompok ini. Polisi akan mencari, apakah Apakah ada hubungan timbal balik antara Pepi dengan IF. "Apakah dibayar, atau untuk jihad. Kalau tidak terbukti, tidak akan dilanjutkan penahanan. Tujuh hari dimanfaatkan oleh penyidik," ucap Boy.
Menurut Boy, bukan hal aneh jika Pepi mampu merekrut IF. Soalnya, Pepi yang disebut Boy sebagai aktivis sinema, memang banyak kenal awak media. "Dia pernah bekerja untuk buat acara seperti di TV, pernah buat semacam production house," beber Boy.
Karena itu, kata Boy, P benar-benar tahu kebutuhan pers akan informasi begitu tinggi. Karena itu, P memanfaatkan kondisi ini untuk memuluskan tujuannya, yakni publikasi. P yakin, media akan tertarik untuk meliput aksi teror tersebut.
JARINGAN teroris sepertinya makin subur saja. Bukan cuma kalangan santri atau ormas Islam, wartawan dan pemain gaple ternyata juga bisa direkrut.
BERITA TERKAIT
- LBH Semarang Sebut Penembakan Sewenang-wenang oleh Polisi Tidak Bisa Dibenarkan apa pun Alasannya
- Kasus Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Dipecat dari Polri
- BKN Ingatkan Mulai Hari Ini Cetak Kartu Peserta Seleksi PPPK 2024
- Dijatuhi Hukuman PTDH, AKP Dadang Iskandar Diam Saat Namanya Dipanggil
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti: Guru PPPK Bisa Mengajar di Sekolah Swasta Mulai 2025
- Budayawan Anggap Jokowi Merusak Peradaban Indonesia, Rakyat Perlu Bergerak