Teror di Melbourne, PM Australia Tuding Sakit Jiwa Cuma Alasan
"Saya tak percaya itu merupakan pandangan mayoritas Muslim Australia yang baik, pekerja keras, dan bermatabat," ucap Morrison.
"Mereka ingin masyarakatnya lebih aman. Ada orang masuk ke masyarakat mereka dan menulari anak-anak muda dan yang lainnya dengan kebencian dan ajaran palsu," katanmya.
"Itu harus diakui dan harus dihentikan," tambah Morrison.
Shire Ali yang lahir di Somalia pindah ke Melbourne pada 1990-an, menyalakan api ungunya di dekat salah satu jalan paling sibuk di Melbourne pada Jumat sore, sebelum menikam tiga orang yang lewat.
Salah satu korbannya, co-owner berusia 74 tahun dari Bar Espresso Pellegrini yang ikonik, Sisto Malaspina, meninggal di tempat kejadian.
Shire Ali tewas di rumah sakit setelah ditembak polisi yang baru tiga bulan lulus akademi kepolisian.
Komentar Morrison tersebut memicu kecaman dari sekretaris Dewan Imam Nasional Australia Sheikh Moustapha.
Dia menyatakan sangat keliru dan tak adil menyebut masyarakatnya tak berbuat apa-apa dalam mencegah radikalisasi.
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati