Teror Di Mumbai, 125 Tewas
Serangan di 11 Lokasi, Lima WNI Selamat
Jumat, 28 November 2008 – 08:10 WIB
''Kami yakin masih ada sekitar 200 sandera yang ditawan,'' terang Wakil Pimpinan Oberoi Group S.S. Mukherji. Saat serangan teror terjadi Rabu dini hari, hotel yang terletak di kawasan selatan Mumbai itu menampung sekitar 380 orang.
Polisi melaporkan, ledakan juga masih terdengar di luar gedung pusat studi Yahudi Chabad Lubavitch yang Rabu malam menjadi target serangan. Hingga kemarin, upaya evakuasi dan penyelamatan terhadap korban ledakan masih dilakukan. Jalanan di zona finansial terbesar India yang semula ramai kendaraan itu berubah menjadi sepi dan mengerikan. Darah korban berceceran di mana-mana dan mayat-mayat diangkut menggunakan ambulans.
Kendati dugaan polisi mengarah pada kelompok muslim militan, pemerintah India tidak mau kecolongan. Polisi juga menangkap sejumlah separatis Hindu. Langkah itu ditempuh semata-mata untuk mencegah merembetnya serangan. ''Waktu dan simbol yang dipilih kelompok militan untuk melancarkan serangan sudah tepat,'' kata Sanjeev Srivastava, responden BBC di Mumbai.
Serangan berdarah yang menelan banyak korban sebenarnya bukanlah hal baru. Hanya, serangan kali ini sedikit berbeda. Sebab, target serangannya adalah warga AS dan Inggris. Sayangnya, pemerintah Inggris yang belakangan getol mengamati pergerakan organisasi teror dunia, kurang tanggap dengan gejala serangan di India tersebut. Sebab, sedikit pun tidak ada peringatan dari mereka terkait aksi teror di Mumbai itu.
MUMBAI - Aksi teror kembali mengguncang dunia. Kali ini serangan sporadis dilancarkan kelompok bersenjata di Mumbai (Bombai), jantung bisnis India.
BERITA TERKAIT
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan RI Dukung Penguatan Pasukan Perdamaian di Palestina
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Presiden Prabowo Mengungkapkan Kerinduannya
- Prabowo: Indonesia Dukung Energi Terbarukan & Pengurangan Emisi Karbon