Teror di Prancis Merupakan Fenomena Terorisme Baru
jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR Hanafi Rais mengatakan aksi teror menggunakan truk yang menabrak kerumunan orang saat perayaan Bastille Day di Nice, Prancis, sebagai bukti lemahnya peran intelijen negara tersebut.
Hal ini menurut politikus muda Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut, sebelumnya telah terbaca oleh Parlemen Prancis.
"Teror truk di Nice semakin mengukuhkan temuan Parlemen Prancis bahwa intelijen Prancis keropos dan gagal menangani fenomena terorisme baru berupa lone-wolf terrorist," kata Hanafi melalui pesan singkat, Jumat (15/7).
Kejadian teror truk di Nice menurutnya bisa masuk kategori lone-wolf terrorism dan tak lagi rumit dalam instrumentasi aksi terornya, karena tidak melibatkan bom/bahan peledak lainnya.
"Teroris, entah ISIS-related atau bukan, sekarang ini menyasar jantung-jantung ekonomi dan simbol kemajuan Barat. Dengan begini Prancis sedang diajak bertempur dalam perang melawan terorisme secara lebih terbuka," ujar Hanafi.
Di sisi lain, pihaknya memandang bahwa cara yang digunakan pelaku dalam aksinya, tanpa menggunakan bahan peledak, juga menunjukkan bahwa teroris lebih lihai dibanding aparat intelijen.
"Perkembangan aksi dan jaringan teror lebih cepat dan cair dibandingkan intelijen," tandasnya.(fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Heboh, Surat Kaleng Ancaman Bom Beredar di Kampus Unpar Bandung
- Menteri Karding Tugaskan Anak Buah Bantu Mila Dapatkan Ijazah Ditahan Penyalur PMI
- Dirjen Bina Pemdes Membuka Pelatihan Peningkatan Kapasitas Desa di Papua, Dorong Pelayanan Meningkat
- Lihat, Sikap Mayor Teddy Saat Prabowo Memperkenalkannya ke Joe Biden
- Arogansi Ivan Pengusaha yang Suruh Siswa Menggonggong Berujung Bui, Ini Pelajaran!
- BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Integritas untuk Hadapi Kecurangan & Penyimpangan