Teror Gas Elpiji Sudah Meresahkan Warga
Selasa, 20 Juli 2010 – 09:47 WIB

KONVERSI Mitan ke Gas memunculkan teror baru bagi warga masyarakat, yang justru kalangan masyarakat. Akibat kurang sosialisasi atau skandal perangkat gas palsu?
AWALNYA proyek konversi minyak tanah ke gas memang sudah menimbulkan gejolak di masyarakat. Namun, pemerintah saat itu, seperti mengabaikan gejolak yang berkembang. Sebaliknya, pemerintah bersikeras dengan dalil keekonomian, bahwa beralih dari minyak tanah ke gas akan lebih berhemat. Namun, dalil itu tidak diikuti dengan sosialisasi maupun kelengkapan fasilitas yang matang. Setelah program konversi mitan ke gas bergulir, ternyata masih banyak masyarakat yang belum bisa menggunakan kompor gas. Mereka bahkan takut untuk mencoba karena banyak berita yang mempublikasikan korban meninggal akibat kesalahan pemasangan selang tabung ke kompor. Terutama bagi warga masyarakat di daerah.
Pemerintah terkesan terburu-buru. Entah, apa yang membuat pemerintah tidak sabar. Sehingga lupa menyadari bahwa masalah konversi minyak tanah (mitan) ke gas, juga merupakan masalah transformasi budaya. Artinya, seharrusnya pemerintah tidak terpaku pada aspek keekonomian semata yang harus diperhitungkan. Tetapi, juga harus memperhitungkan aspek sosial maupun budaya penggunaan kompor gas. Karena mereka tentu akan membutuhkan waktu yang cukup, untuk menyesuaikan kebiasaan barunya.
Baca Juga:
Kini, kekhawatiran yang pernah mengemuka pada saat konversi dipaksakan terbukti. Kecelakaan ledakan gas terjadi di mana-mana. Puluhan orang tewas, dengan kerugian materi yang mencapai ratusan juta rupiah. Kini, gas elpiji - terutama tabung 3 kilogram - bagai teror menakutkan bagia sebagian warga, terutama kalangan bawah.
Baca Juga:
AWALNYA proyek konversi minyak tanah ke gas memang sudah menimbulkan gejolak di masyarakat. Namun, pemerintah saat itu, seperti mengabaikan gejolak
BERITA TERKAIT
- Pelapor Klaim Miliki Bukti Kuat Dugaan 4 Kasus Korupsi Jampidsus
- Terbukti Bersalah, Pengusaha Ted Sioeng Divonis 3 Tahun Penjara
- Bea Cukai dan Polri Temukan 1,88 Kuintal Sabu-Sabu di Kebun Sawit di Aceh Tamiang
- Pangkas Ketimpangan Pembangunan, Ahmad Luthfi Tarik Investor ke Jateng Bagian Selatan
- Jadi Kuasa Hukum Hasto, Febri Diansyah Bongkar 4 Poin Krusial di Dakwaan KPK
- MenPAN-RB Rini Dinilai Gagal, Prabowo Harus Batalkan Penundaan Pengangkatan PPPK 2024