'Teror' Kapal China di Natuna Usik Eksplorasi Migas, PKS Minta Pemerintah Tegas
Sebelumnya Energyvoice.com melaporkan terjadi gangguan pengeboran Harbour Energy di Blok Tuna oleh kapal berbendera China.
Dikatakan insiden tersebut mengganggu proses pengeboran minyak nasional yang dikerjasamakan dengan perusahaan Rusia di Laut China Selatan (LCS).
Pengeboran sumur eksplorasi Singa Laut-2 di blok Tuna dilakukan sejak Juli lalu oleh Premier Oil Tuna B.V.
Pada 2020 lalu, perusahaan ini telah mendapatkan partner untuk mengelola Blok Tuna di perairan Natuna tersebut, Zarubezhneft.
Zarubezhneft adalah perusahaan migas milik pemerintah Rusia yang dilaporkan mengakuisisi 50 persen hak partisipasinya melalui anak usahanya, ZN Asia Ltd.
Akuisisi ini membuat Premier Oil berganti menjadi Harbour Energy.
Blok ini terletak di Laut Natuna di dekat perbatasan Vietnam, dengan kedalaman air sekitar 110 meter.
Blok ini sendiri memiliki peran strategis bagi geopolitik Indonesia. Karena terletak di perbatasan dengan Vietnam dan dekat dengan LCS yang kerap menjadi sengketa banyak negara sekitarnya. (mcr10/jpnn)
Terjadi gangguan pengeboran Harbour Energy di Blok Tuna oleh kapal berbendera China, PKS minta pemerintah bertindak tegas.
Redaktur & Reporter : Elvi Robia
- Kantor PKS Didemo Massa, Minta Kadernya Disanksi
- Datangi Markas PKS, Demonstran Menuntut Suswono Dipecat dari Partai
- Demo di Depan DPD PKS, Ikatan Santri Jakarta Minta Suswono Diadili
- Golkar DKI Siapkan Saksi TPS Mengawal Suara Ridwan Kamil-Suswono
- Anies Condong Kepada Pram-Doel, Militansi Kader PKS Untuk RIDO Dipertanyakan
- PKS Total di Jakarta, Kampanyekan RIDO ke Seluruh Pelosok Kota