Teror Mematikan Sang Reptilia
"Ular ditemukan di selokan di lingkungan perkantoran," kata Kepala Seksi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) Jakarta Timur Gatot Sulaeman.
Sabtu (21/12/2019) sore, Renaldi terpaksa dilarikan ke RSUD Kota Depok, Jawa Barat. Pria 37 tahun yang tinggal di Parung, Kabupaten Bogor, mengalami wajah pucat dan lidah mengeluarkan busa akibat digigit ular di rumahnya.
Saat itu Renaldi hendak menangkap ular berwarna hitam yang masuk ke rumahnya. Korban kemudian menangkap ular dengan tangan kiri tanpa menggunakan alat bantu apa pun. Hingga akhirnya digigit.
Menurut Balai KSDA DKI Jakarta, kemunculan ular terjadi karena siklus tahunan. Penetasan telur kobra mulai Desember hingga Februari cukup tinggi.
"Kemunculan ular terjadi karena siklus tahunan. Jangan menganggap ini sebagai sebuah teror, namun diperlukan edukasi dan pemahaman dalam hal penanganan ular khususnya kobra," kata Kepala Balai KSDA DKI Jakarta Ahmad Munawir.
Akademisi dari Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto IGA Ayu Ratna Puspitasari mengatakan, salah satu penyebab ular masuk rumah karena habitat asli satwa itu di alam banyak berkurang.
Ahli herpetologi Unsoed itu menjelaskan, musim hujan memang biasanya menjadi musim menetas ular kobra.
"Karena habitat alaminya banyak yang hilang, ular akan mencari habitat lain yang lebih hangat, biasanya adalah permukiman warga," katanya di Purwokerto, Rabu (18/12/2019).
Bulan Desember hingga Februari merupakan waktu menetas ular karena masuk musim penghujan.
- Ular Sanca Empat Meter Masuk ke Rumah Isnayanti
- Detik-Detik Pelajar SMP di Pacitan Diserang Ular Kobra
- Ular Sanca Masuk ke Rumah Warga
- King Kobra Masuk ke Rumah Warga di Pacitan
- Petani Karet di Musi Banyuasin Meninggal Dunia Dililit Ular Sanca
- Detik-Detik Perempuan Tewas Dililit Ular Sanca 3 Meter, Lihat Tuh