Teror Papan Atas

Teror Papan Atas
Noh Alam Shah (kiri) dan Miljan Radovic saat laga Arema vs Persib di Stadion Kanjuruhan, Malang. Foto: Doli Siregar/ Radar Malang
Pelatih Arema Miroslav Janu tak henti memuji permainan anak asuhnya. Ia menilai, sukses anak asuhnya salah satunya karena mampu pressing ketat lawan. Sehingga sedikit peluang gol yang dimiliki Persib. "Anak-anak juga lebih sabar menyerang dan tak terpancing emosi lawan," puji Janu usai laga sore kemarin.

Menurut Janu, kegagalan memetik poin penuh pada laga menjamu Sriwijaya FC (27/3),  benar-benar menjadi pelipat motivasi Ahmad Bustomi dan kawan-kawan. Penggawa Arema sudah banyak belajar dari kesalahan yang dilakukan kala menjamu Sriwijaya. "Kami tak banyak problem seperti lawan Sriwjaya lalu. Kami main bagus dan ada lucky (keberuntungan)," tandas mantan pelatih Persigo ini.

Sementara kubu Persib mengakui, tekanan Aremania dalam mendukung Arema cukup memengaruhi mental tanding pemain Persib. Sejumlah pemain Persib, menurut pelatih Daniel Roekito sempat grogi dengan Aremania. Sebut sja Nova Aryanto dan Siswanto. Sehingga keduanya tak bisa tampil lepas dan kerap melakukan kesalahan. Karena itu keduanya digantikan pemain lain di babak pertama. "Ternyata setelah  Nova dan Siswanto ditarik keluar justru strategi tak jalan," terang Daniel.

Meski begitu, Daniel tetap memberi apresiasi pada anak asuhnya. Sebab di tengah tekanan yang berat, masih ada beberapa peluang yang diciptakan. Hanya pemainnya yang kurang tenang saja dalam melakukan finishing. "Ada dua peluang yang seharusnya menjadi gol," tutur Daniel. (did/abm)

KEPANJEN - Tekad penggawa Arema untuk tidak kecolongan lagi di Stadion Kanjuruhan, benar-benar terbukti. Menjamu tim Persib Bandung sore kemarin,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News