Teror Solo Membawa Agenda Khusus
Sabtu, 01 September 2012 – 09:13 WIB
SOLO - Kasus teror terhadap polisi yang terjadi di Kota Solo akhir-akhir ini bukan sekedar tindakan kriminalitas biasa. Pakar Sosiolog, Drajat Tri Kartono menilai kasus tersebut adalah tindakan teror.
Drajat melihat kejadian penembakan terhadap polisi tersebut lebih dari tindakan kriminalitas murni. Hal ini disebabkan karena dilakukan dengan sengaja kepada simbol negara dan terorganisir karena sasarannya sama.
Baca Juga:
"Selain itu juga punya agenda dan misi tertentu tapi ini saya melihatnya lebih, karena dilakukan di dalam pos polisi sebagai simbol negara," tegas Drajat, Jumat (31/8). Ia menghimbau kasus tersebut harus dicari penyebabnya karena sudah terjadi hingga tiga kali dalam waktu yang tidak terlalu lama dan dengan kejadian yang hampir sama.
Menurut Drajat yang juga dosen di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan terjadinya kasus tersebut. Pertama, apakah terkait dengan Wali Kota Solo Jokowi yang maju mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI. Namun dia menepis jika kemungkinan tersebut tak terlalu besar. Kedua, dilakukan oleh teroris yang melakukan penyerangan balik terhadap polisi karena telah menangkap teroris lainnya.
SOLO - Kasus teror terhadap polisi yang terjadi di Kota Solo akhir-akhir ini bukan sekedar tindakan kriminalitas biasa. Pakar Sosiolog, Drajat Tri
BERITA TERKAIT
- Heboh Ketum Parpol Dilaporkan ke Polisi Gegara Aniaya Istri Muda, Ini Analisis Reza
- Penyandang Disabilitas Tunanetra di RI Capai 4 Juta, Baru 1 Persen yang Bekerja di Sektor Formal
- Perayaan HUT TNI, Addin: Banser Siap Menjadi Komcad untuk NKRI
- Jalankan Perpres 43/2022, Menpora dan 18 Lembaga Bentuk Collab Rangers
- Council of Gen Z jadi Ruang Bersuara Krisis Iklim ke Prabowo-Gibran
- KPK Imbau David Glen Oei Penuhi Panggilan Pemeriksaan Kasus AGK