Terorganisasi Mulai Juanda, Batam, hingga Johor

Terorganisasi Mulai Juanda, Batam, hingga Johor
Terorganisasi Mulai Juanda, Batam, hingga Johor

"Di sini (Suramadu) kan sering ada cegatan (polisi). Makanya, kami harus waspada," ujarnya. Menurut dia, meski sudah lolos di Suramadu, polisi ternyata nyanggong di tol Dupak-Juanda.

Untuk pengalaman ini, Sholeh pernah memerintah sopir agar berhenti sebelum memasuki area Suramadu. Dia kemudian mengirim sebuah bus mini dengan sopir lain. Rombongan yang sebelumnya dibawa dengan mobil jenis Elf dipindahkan ke bus mini. Para calon tenaga kerja pun di-setting seolah-olah rombongan ziarah wali. "Itu terpaksa dilakukan saat saya mendengar polisi Surabaya nyanggong kendaraan kami," paparnya.

"Biasanya, sehari sebelum pemberangkatan, Sholeh memesan tiket pesawat Surabaya-Batam. Pesannya bukan di biro perjalanan. Dia memiliki jaringan khusus yang menjual tiket untuk memberangkatkan calon tenaga kerja ke Batam. Di lini tersebut, ada beberapa orang yang bermain. Biasanya mereka disebut dengan "bos tiket".

Bos tiket itu sebenarnya bekerja seperti agen tiket. Mereka menaruh sejumlah uang dalam jumlah besar di maskapai penerbangan sebagai deposit untuk mendapatkan jatah seat pesawat. Beberapa bos tiket juga sering kali memiliki kedok bisnis resmi sebagai agen tiket atau biro perjalanan wisata.

Bos tiket tersebut bisa memebrikan harga yang rendah untuk para tekong. Tiket yang dijual ke tekong tentu hanya jurusan Surabaya-Batam. Sebab, pengiriman tenaga kerja ilegal ke Malaysia memang selalu lewat Batam dan dilanjutkan dengan feri ke Johor.

Beberapa hari lalu, melalui referensi Sholeh, koran ini menemui salah seorang yang "bermain" dalam penyediaan tiket untuk para tenaga kerja. Dia mengenalkan diri bernama Nurhalim. Pria yang usianya sekitar 40 tahun itu mengatakan selama ini memiliki jatah seat pesawat dari tiga maskapai untuk jurusan Surabaya-Batam.

"Dari tiga maskapai itu, saya punya jatah 60 tiket per hari. Sekitar 80 persennya selalu dibeli tekong untuk memberangkatkan orang ke Batam," jelasnya. Nurhalim mengaku sanggup memberikan harga tiket lebih murah daripada yang dijual online maupun dari agen tiket biasa.

Untuk peak season, tiket Surabaya-Batam, Nurhalim biasa menjual sekitar Rp 1,2 juta. "Coba bandingkan di agen atau cek di online, harganya berkisar Rp 1,7 juta," paparnya. Selain sanggup menyediakan tiket murah, Nurhalim bisa mengganti nama yang tertera dalam tiket menjelang keberangkatan.

Meski beberapa kali digagalkan, praktik pengiriman tenaga kerja ilegal dari sejumlah kota di Jawa Timur tidak pernah surut. Bisnis itu makin menggurita

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News