Teroris Australia Neil Prakash Diadili di Turki


Teroris Australia yang paling dicari, Neil Prakash, dilaporkan membantah segala tuduhan terhadapnya saat menjalani persidangan di pengadilan Turki.
Pria kelahiran Melbourne itu ditangkap di Turki pada bulan November 2016, beberapa bulan setelah Pemerintah Australia mengatakan bahwa dia tewas dalam serangan udara di Irak.
Menurut suratkabar Turki Hurriyet, perekrut untuk kelompok teroris ISIS tersebut menghadapi pengadilan di Kota Killis pada hari Selasa (23/5/2017), melalui sambungan video.
Tidak jelas apa yang dituduhkan terhadap teroris Australia tersebut, namun Hurriyet melaporkan bahwa pria 27 tahun ini "menolak" tuduhan tersebut.
Awal bulan ini, Perdana Menteri Malcolm Turnbull menyatakan dia berharap Prakash diekstradisi dari Turki "dalam beberapa bulan" untuk diadili di Australia.
"Kami senang bahwa Neil Prakash, yang menjadi salah satu pemodal atau pelaksana utama di ISIL atau Daesh, kelompok teroris barbar itu, akan dibawa kembali ke Australia dan akan menghadapi pengadilan," kata PM Turnbull.
"Kita akan mendapatkan dia beberapa bulan lagi," ujarnya.
Prakash telah dikaitkan dengan serangan yang gagal di Australia, termasuk pada peringatan Hari Anzac pada tahun 2015 dan 2016, dan telah menyerukan serangan secara tunggal di Australia dan di AS.
Teroris Australia yang paling dicari, Neil Prakash, dilaporkan membantah segala tuduhan terhadapnya saat menjalani persidangan di pengadilan Turki.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya