Teroris Bajak Laut
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Rasa ketakutan sudah menjadi industri yang menghasilkan putaran uang besar dalam industry-military complex yang sangat menguntungkan industri senjata Amerika.
Atas nama perang melawan teror pemerintah boleh merusak hak asasi dan hak demokratis warga di seluruh dunia. Amerika melakukan penangkapan terduga teroris tanpa prosedur hukum yang demokratis.
Penyekapan dan penganiayaan dilakukan terhadap para terduga teroris yang belum terbukti kesalahannya. Penyikasaan di penjara Guantanamo dan Ghraib dilakukan secara usistematis dan rahasia.
Dua pusat penyekapan itu secara sengaja ditempatkan di luar wilayah Amerika untuk mendapatkan alibi.
Pola-pola penanganan teror Amerika ini menjadi ‘’text book’’ yang diterapkan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Amerika melakukan pelatihan terhadap pasukan khusus anti-teror seperti Densus 88.
Amerika juga memberikan bantuan keuangan besar untuk menunjang operasi antiteror di seluruh dunia.
Perang melawan teror di seluruh dunia sekarang ini adalah cermin dari perang bajak laut melawan Sang Kaisar. Ada Kaisar Besar di Amerika, dan ada Kaisar Kecil di sini. (*)
Video Terpopuler Hari ini:
Si bajak laut balik bertanya, mengapa kamu mengacau keamanan di seluruh dunia dan disebut kaisar?
Redaktur : Adek
Reporter : Cak Abror
- Datangi Indekos, Densus 88 Antiteror Lakukan Tindakan, Apa yang Didapat?
- Tangkap 3 Terduga Teroris di Sukoharjo, Densus 88 Sita Sajam di Rumah SQ
- Densus 88 Bubarkan Jamaah Islamiyah, Ormas yang Pernah Ledakkan HKBP Hangtuah Pekanbaru
- Irjen Eddy Hartono Jadi Kepala BNPT, Sahroni Minta Lanjutkan Pencapaian Zero Terrorist Attack
- Densus 88 Tangkap 2 Terduga Teroris Jaringan JAD di Bima
- Densus Tangkap 7 Terduga Provakator Terkait Kedatangan Paus, Ada Narasi Terorisme