Teroris Bentuk Kelompok Internistan
Sabtu, 23 Juni 2012 – 08:05 WIB
"Cara dengan menggunakan internet diangap paling masuk akal. Modus cyber crime, mulai untuk transaksi pembelian alat-alat, belajar merakit bom, hingga pengumpulan dana, termasuk untuk konsolidasi internal," beber Nurhuda.
"Bahkan mencari terget pun dengan search google, seperti dilakukan Peppy," imbuhnya lagi.
Apakah sumber pendanaan langsung dari donatur sudah terhenti sehingga menggunakan modus cyber crime? Menurut Nur, sumbangan dana cash tetap ada. "Seperti untuk pelatihan di Aceh, itu kan dari sumbangan pengajian, infaq, dan sejenisnya," ujar Nur.
Selain membeli sejumlah aset di Medan, apakah kelompok ini juga melakukan perekrutan di Medan? Nur menjelaskan, modus membangun jaringan lewat dunia maya tak dibatasi ruang. Artinya, upaya perekrutan dilakukan dimana-mana. "Yang jelas yang disasar (untuk direkrut, red) adalah kelompok terpelajar, yang melek komputer," ucapnya, seraya menyebutkan sejumlah alamat situs yang disinyalir sebagai bagian dari gerakan perekrutan kader. Situs-situs itu menampilkan berita-berita yang bersifat doktrinasi.
JAKARTA - Sejumlah terduga teroris yang memiliki aset besar di Medan, yang Kamis (21/6) lalu disita tim Densus 88, merupakan bagian dari jaringan
BERITA TERKAIT
- Supriyani Divonis Bebas, PGRI: Kado Hari Guru Nasional
- Benahi Sistem Transportasi Nasional, Presiden Bentuk Ditjen Integrasi & Multimoda di Kemenhub
- Guru Honorer Supriyani Divonis Bebas, Menunggu Pengumuman Kelulusan PPPK 2024
- Saksi Ahli Sidang Timah Sependapat Kerugian Negara Hanya Bisa Dihitung BPK
- Guru Honorer Supriyani Divonis Bebas, Baju Seragam SD dan Sapu Ijuk Dikembalikan
- Bea Cukai Semarang Serahkan Tersangka dan Barang Bukti Kasus Rokok Ilegal ke Kejaksaan