Teroris Bikin Poros Pattani-Medan
Malaysia Deportasi Buron Perampokan CIMB Medan
Minggu, 05 Desember 2010 – 07:52 WIB
![Teroris Bikin Poros Pattani-Medan](https://cloud.jpnn.com/photo/picture/watermark/20101205_100542/100542_806516_Fadli_teroris2.jpg)
TEROR: Pelaku teror Fadli Sadama yang dibawa dari Malaysia tiba di bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Sabtu (4/12) pukul 17.30 WIB dengan menggunakan pesawat MH 723 yang berangkat pukul 16.00 WIB dari Kuala Lumpur. Fadli akan dijerat atas sejumlah tindakan pidana, antara lain perampokan Lippo Bank Medan tahun 2003, terlibat perencanaan kasus pencurian dengan kekerasan di CIMB Niaga Medan pada 18 Agustus 2010, dan kepemilikan senjata ilegal di Malaysia. Foto: RAKA DENNY/JAWAPOS
JAKARTA -- Sel jaringan teroris Al-Qaidah Serambi Makkah yang beroperasi di Aceh dan Medan belum habis. Kelompok teroris gabungan dari puluhan faksi itu justru sedang konsolidasi. Mereka bahkan berusaha memperkuat diri dengan membangun network dengan kelompok teroris di luar negeri.
"Kelompok ini berusaha membangun poros baru terutama dengan kelompok-kelompok di Pattani, Thailand Selatan," kata Kombespol Petrus Golose, perwira senior antiteror Mabes Polri yang sekarang diperbantukan di Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Kementerian Politik Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam).
Baca Juga:
Petrus kemarin (5/12) ikut memantau proses pendeportasian seorang tersangka dalam jaringan ini, Fadli Sadama yang tertangkap di Malaysia. Fadli diboyong ke Jakarta untuk membongkar sisa-sisa anggota yang belum tertangkap.
Menurut mantan Kanit Cybercrime Bareskrim Polri itu, jaringan teroris di Thailand selama ini memang punya jalur komunikasi dengan kelompok di Indonesia. Namun, saat operasi Densus 88 Mabes Polri gencar pada periode Agustus-Desember 2009, hubungan itu sempat terputus dan tiarap. "Fadli ini berupaya melakukan kontak baru atau re-connect dengan mereka dengan harapan ada bantuan lokasi pelarian maupun peralatan serangan," katanya.
JAKARTA -- Sel jaringan teroris Al-Qaidah Serambi Makkah yang beroperasi di Aceh dan Medan belum habis. Kelompok teroris gabungan dari puluhan faksi
BERITA TERKAIT
- Margarito: Dominus Litis di RKUHAP Ciptakan Kewenangan Berlebihan
- Bakul Budaya Rayakan Capgome di Kampus UI
- Belajar dari Jepang, Program MBG Perlu Kolaborasi Semua Pihak
- Advokat Pertanyakan Urgensi Hak Imunitas Jaksa: Lebih Baik Dihilangkan
- Brantas Abipraya Rampungkan Pembangunan Rumah Sakit UPT Vertikal Papua
- Ahli Hukum Sebut Vonis Banding untuk Harvey Moeis dan Helena Lim sebagai Putusan Sesat