Teroris Dalang Penembakan Warga Asing
Rabu, 24 Maret 2010 – 19:18 WIB
JAKARTA—Jumlah tersangka yang diduga kelompok teroris Aceh, yang tertangkap terus bertambah. Hingga saat ini, jumlah yang telah ditangkap polisi sebanyak 43 orang. Ini termasuk Dulmatin, dan enam rekannya yang tertembak di Aceh dan Pamulang, Tanggerang, Banten beberapa waktu lalu. Ini diperkuat dari kemampuannya meloloskan diri dalam aksi penangkapan di Pegunungan Jalin Jantho.Sementara itu pimpinan latihan Abu Yusuf alias Mustaqim yang kini masih buron, diduga dalam keadaan terluka. Ia diduga mengalami luka tembak di tangan akibat baku tembak dengan polisi pada 4 Maret lalu.
Tiga tersangka yang ditangkap terakhir yakni Aman Abdurrahman yang ditangkap di Sumedang, serta Abu Musa dan Kuncoro di Jakarta dan Pondok Ungu, Bekasi.Yang menarik, dari hasil pemeriksaan terakhir diketahui, komplotan ini juga terlibat dalam berbagai aksi kejahatan lainnya. Salah satunya dalam tiga aksi penembakan warga negara asing tahun 2009.
Baca Juga:
‘’Tiga kali penembakan sepanjang tahun 2009 terhadap warga negara asing yang bekerja dalam bidang sosial untuk merehabilitasi Aceh selepas Tsunami, 2004 dan kantor PBB di Banda Aceh, dilakukan oleh kelompok ini,’’ ujar Kadiv Humas Polri, Irjen (pol) Edward Aritonang, melalui siaran persnya, Rabu (24/3).Sementara itu, ancaman terbesar diketahui berasal dari Saptono alias Pak Tuo. Hasil pemeriksaan menyebut, pria ini berpotensi memimpin aksi kelompok bersenjata yang dilatih di Aceh itu.
Baca Juga:
JAKARTA—Jumlah tersangka yang diduga kelompok teroris Aceh, yang tertangkap terus bertambah. Hingga saat ini, jumlah yang telah ditangkap polisi
BERITA TERKAIT
- KAI Properti Dukung Pelestarian Lingkungan Melalui Aksi Tanam Pohon
- Mbak Rerie: Pembangunan Kebudayaan Bukan Langkah yang Mudah, Butuh Dukungan Semua Pihak
- Saleh Ingatkan Pemerintah Waspada soal Defisit BPJS Kesehatan
- Gegara Dilarang Pakai Narkoba, RR Tega Aniaya Istri Hingga Tewas
- Mengisi Kuliah Umum di Politeknik PU, AHY Bicara Program Makan Bergizi Gratis
- Tidak Elok KPK Mencari Kesalahan, Apalagi Merangkai Cerita Demi Menarget Orang