Teroris Indonesia Diduga Targetkan Obama

Teroris Indonesia Diduga Targetkan Obama
DPO - Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Nanan Sukarna, saat menunjukkan foto keempat tersangka anggota kelompok teroris yang kini menjadi buronan, Rabu (19/8) lalu. Foto: Dok. JP-Photo.
NEW YORK - Satu lagi analisa baru muncul, terkait informasi latar belakang, kemampuan, sekaligus dugaan rencana beberapa tersangka teroris Indonesia pasca pengeboman hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton bulan Juli lalu. Jika beberapa hari terakhir diributkan bahwa kelompok teroris yang dikoordinir Noordin M Top itu juga ada kemungkinan melakukan serangan via udara atau terhadap jaringan penerbangan, ada dugaan pula bahwa mereka ingin membunuh Presiden AS Barack Obama.

Sebagaimana dimuat situs berita FoxNews, Jumat (21/8) siang, dugaan tersebut disampaikan oleh salah seorang pakar intelijen asal Centre for Intelligence and National Security (CINS), Dynno Chressbon. Sang pakar memastikan, bahwa yang jelas hubungan antara kelompok teroris yang telah melakukan pengeboman di Kuningan, Jakarta itu, dengan kelompok Al Qaeda, hampir dipastikan meski masih terus diselidiki.

Chressbon pun lantas menyebutkan, bahwa dua dari empat tersangka teroris yang kini masuk DPO kepolisian RI, yakni Ario Sudarso dan Muhammad Syahrir, pernah mendapatkan pelatihan untuk melakukan penyerangan terhadap Barack Obama. Sementara seperti diketahui, Obama sendiri sempat dikabarkan bakal berkunjung ke Indonesia sebelum KTT APEC bulan November depan di Singapura.

"Terhadap Obama, mereka berencana untuk menyerang konvoi (kepresidenan) di sekitar bandara dengan menggunakan (senjata) MK-III," tutur Chressbon pula. MK-III dikenal sebagai senapan penembak jitu (sniper) buatan Rusia, yang menurut Chressbon pula biasa digunakan oleh Taliban di Afghanistan serta di kawasan konflik muslim di Filipina.

NEW YORK - Satu lagi analisa baru muncul, terkait informasi latar belakang, kemampuan, sekaligus dugaan rencana beberapa tersangka teroris Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News